
DPRD Samarinda dorong penanganan banjir jadi program prioritas. Dengan target, sekitar 40 persen anggaran dialihkan untuk program penanggulangan banjir.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Samarinda Ardiansyah menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pengendalian banjir akan menjadi konsentrasi utama pada 2026. Pasalnya, persoalan ini termasuk masalah mendesak. Mengingat, setiap kali hujan deras melanda, wilayah kota ini kerap terendam banjir.
Menurut Ardiansyah, sekitar 40 persen anggaran pembangunan akan diarahkan khusus untuk penanggulangan banjir. Alokasi besar ini menunjukkan keseriusan pemerintah kota dalam menjawab keresahan masyarakat, yang hampir setiap tahun berhadapan dengan genangan air.
“Programnya mencakup pembangunan kolam retensi, kolam sedimentasi, hingga kanal-kanal yang saling terhubung. Kalau semua terkoneksi, fungsinya pasti lebih maksimal,” jelasnya.
Ia menambahkan, penanganan banjir harus dilihat sebagai mandatory spending belanja wajib yang tidak bisa ditunda. Dalam istilah agama, ia menyebutnya sebagai sunnah muakkadah, sesuatu yang wajib dijalankan agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat pembangunan.
Ia juga mengingatkan, bahwa tantangan terbesar tetap ada pada ketersediaan anggaran. Namun ia optimistis, dengan penganggaran bertahap, program besar itu bisa terwujud.
“Intinya, prioritas utama kita adalah banjir. Infrastruktur 40 persen, pendidikan 20 persen, semua sesuai aturan. Tinggal bagaimana mengelola dan memastikan realisasinya berjalan baik,” ucapnya.
DPRD Samarinda, lanjut dia, berkomitmen mengawal penuh kebijakan pengendalian banjir ini. Sebab, selain memenuhi target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), hal itu juga menjadi jawaban konkret terhadap aspirasi warga Samarinda yang selama ini menuntut solusi nyata dari pemerintah kota. (Adv/dprdsamarinda/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari