
Niat DPRD Kaltim untuk melakukan legalisasi tambang ilegal mendapatkan respons DPRD Samarinda. Keinginan untuk legalisasi tambang ilegal tersebut adalah sesuatu yang sangat sukar untuk direalisasikan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pernyataan kontroversi yang diutarakan anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) tentang legalisasi tambang ilegal, langsung mendapat respon dari berbagai pihak. Tidak terkecuali para anggota DPRD Kota Samarinda.
DPRD Samarinda menanggapi bahwa pernyataan legalisasi tambang ilegal adalah sesuatu yang tida bisa dilakukan. Meski tujuannya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Namun dampak kerusakan lingkungan juga tak boleh diabaikan begitu saja.
“Secara pribadi saya kurang sepakat, karena kita harus memikirkan dampak lingkungannya,” terang Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Guntur.
Guntur mengatakan, jika alasan memberikan payung hukum bagi pelaku tambang ilegal untuk meningkatkan PAD cukup sulit. Jika alasannya PAD, maka masih banyak sektor lain yang mampu digali untuk meraih hal tersebut. Sehingga, potensi peningkatan PAD diberbagai sektor pun dapat terwujud dan tak bergantung pada sektor sumber daya alam (SDA) yang jelas tidak terbarukan.
“Jangan karena PAD kita tidak memperhatikan dampak lingkungan yang akan merugikan masyarakat, karena yang utama adalah warga Kaltim,” tutupnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Anggota DPRD Kaltim, Marthinus berpandangan apabila kegaitan tambang ilegal bisa dilegalkan. Maka akan mampu meningkatkan pendapatan daerah dan berujung pada pesatnya pembangunan.
Namun demikian, kata legislator tersebut, keinginan melegalkan bisnis liar emas hitam tersebut, sejatinya juga harus melalui beberapa persyaratan ketat. Semisal kewajiban adanya jaminan reklamasi dan tanggung jawab sosial.
“Sahkan keberadaan tambang ilegal ini. Sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD Kaltim. Dan mau mengikuti aturan terkait komitmen yang harus dipenuhi perusahaan pertambangan. Sebab ini untuk kemaslahatan rakyat,” pungkasnya. (adv/drpdsamarinda/upk/drh)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id