DPRD Samarinda soroti dugaan kelalaian menjalankan protokol keselamatan di Biga Mall. Sebab, sudah dua kali pusat perbelanjaan itu kebakaran di tempat yang sama.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Insiden kebakaran yang melanda Big Mall Samarinda, bukan hanya mengagetkan publik, tapi juga memantik kritik tajam dari DPRD Samarinda.
Dalam kurun waktu sebulan, pusat perbelanjaan modern terbesar di Kota Tepian itu, telah mengalami dua kali kebakaran. Karena kejadian tersebut menimpa lokasi yang sama, maka menyisakan pertanyaan besar tentang keseriusan manajemen dalam menjalankan sistem proteksi kebakaran.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menilai peristiwa ini sebagai indikasi kelalaian serius. Ia mengingatkan, pasca kebakaran awal Juni 2025, pihaknya sudah memanggil manajemen Big Mall untuk memberikan klarifikasi dan menerima sejumlah rekomendasi teknis.
Rekomendasi itu meliputi pembaruan sprinkler, perbaikan hydrant, pengecekan fire alarm, hingga audit instalasi listrik.
“Kalau rekomendasi kami dijalankan secara optimal, mestinya potensi kebakaran bisa ditekan. Ini bukti ada masalah manajemen proteksi yang serius di Big Mall,” tegas Deni.
Salah satu temuan yang membuat DPRD geram adalah, dugaan tidak berfungsinya sistem sprinkler saat api mulai membesar.
“Kalau benar sprinkler mati saat api muncul, itu sangat fatal. Ini menyangkut nyawa manusia,” ujarnya dengan nada tegas.
Baca Juga
Menurutnya, perlindungan kebakaran bukan sekadar memasang alat, tetapi membangun manajemen risiko secara utuh mulai dari pelatihan rutin bagi petugas keamanan, integrasi sistem peringatan dini ke seluruh tenan, hingga simulasi evakuasi yang selama ini nyaris tidak pernah dilakukan.
“Big Mall bukan sekadar gedung komersial. Ini ruang publik yang dikunjungi ribuan orang setiap hari. Keselamatan publik adalah harga mati. Tidak ada toleransi untuk kelalaian,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari
