Empat Bahasa Daerah Kaltim Jadi Pelajaran Mulok, Kadisdikbud Kaltim: Wajib Lestarikan Budaya

Suci Surya
68 Views

Kadisdisdikbud Kaltim menyebut pelestarian budaya dan bahasa daerah dapat diimplementasikan melalui dunia pendidikan. Saat ini ada empat Bahasa daerah Kaltim yang menjadi pelajaran mulok.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Kurniawan sebut pelestarian budaya dan bahasa daerah dapat diimplementasikan melalui dunia pendidikan. Terutama pada pelajaran muatan lokal (mulok).

Dia menuturkan di tengah gempuran era modern ini sangat penting bagi generasi muda mempelajari mulok di sekolah. Terutama mempelajari bahasa daerah.

“Kami mengadakan empat bahasa, yaitu Bahasa Paser, Berau, Dayak, dan Bahasa Kutai. Itu sudah kami mulai dalam pembelajaran,” kata Kurniawan kepada Akurasi.id.

Kurniawan mengatakan tidak hanya mempelajari bahasa daerah saja. Namun masih ada beberapa yang perlu dipelajari. Baik itu budaya, tarian atau bahkan materi mulok yang berkaitan dengan pelestarian budaya yang ada di Kaltim. Di mana pelajaran itu harus diajarkan tenaga pengajar pada tiap satuan pendidikan di Benua Etam -sebutan Kaltim-.

“Lalu ada mulok Sumber Daya Alam (SDA), yaitu yang menjelaskan apa kekayaan flora dan fauna yang ada di Kaltim. Kemudian budaya itu banyak ke arah seni tari asli daerah,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan saat ini di Kaltim masih belum ada guru yang memiliki sertifikasi maupun kompetensi untuk mengajarkan mulok tersebut.

“Jadi yang kami ambil itu seperti guru yang memang bisa berbahasa daerah itu. Nanti mereka mengajarkan secara dasarnya tapi tetap kami bangun kurikulumnya sama bahan pembelajarannya. Di mana itu akan dibuat gurunya masing-masing,” jelasnya.

Menurutnya, hal itu merupakan program dan menjadi kewajiban pemerintah bersama Disdikbud Kaltim untuk menjaga dan melestarikan budaya dan bahasa daerah.

“Mulok itu sudah ada di Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas), di mana daerah-daerah bisa membuat mulok mereka sesuai dengan ciri khas daerahnya masing-masing,” pungkasnya. (adv/disdikbudkaltim/zul/uci)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }