
Komisi III DPRD Kaltim melakukan pemeriksaan ke lapangan usai menerima keluhan masyrakat soal kondisi Flyover Air Hitam. Belakangan keretakan yang ada di dinding jalang pendekat flyover membuat masyrakat khawatir dengan keamanan konstruksi flyover Air Hitam.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sejak dibangun pada 2016 hingga saat ini pendirian jembatan layang (flyover) di Simpang Empat Air Hitam, terus menjadi sorotan warga. Bahkan belum lama ini kembali ramai di media sosial, lantaran terjadi keretakan pada dinding jembatan.
Menyikapi adanya kekhawatiran warga, Komisi III DPRD Samarinda akhirnya turun langsung meninjau kondisi flyover. Turut hadir pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, dalam peninjauan pada, Senin (12/9/2022). Dalam keterangannya di lapangan, Ketua Komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya memastikan keretakan yang ada pada dinding jembatan tidak mempengaruhi struktur jembatan utama.
“Karena setelah kami meninjau, retakan itu tidak keterkaitan dengan pondasi utama jembatan. Ini juga sudah kami pastikan dengan pejabat terkait dari PUPR,” ungkap Angkasa.
Berdasarkan penjelasan dari pejabat terkait, semasa pembangunan konstruksi itu dalam keadaan tanah basah. Sehingga saat kering tanah pun memiliki rongga dan terjadi penurunan.
“Jadi ada pergerakan yang membuat beltnya (sabuk) turun yang mengait dinding dan itu ikut tertarik. Sehingga dinding itu ikut terturun, tapi fungsinya hanya sebagai penyusun luarannya saja,” tutur Angkasa.
Flyover Air Hitam Aman
Namun secara kontruksi Politikus PDIP ini memastikan jembatan ini masih aman untuk dilintasi kendaraan. Namun ia tetap memberi catatan kepada Dinas PUPR Kota Samarinda untuk segera melakukan perbaikan, terhadap penampakan dinding jembatan yang retak.
“Selain itu warga khawatir, keretakan itu jelas tidak enak dipandang. Sehingga harus segera menerima perbaikan,” sebutnya.
Sebagai bagian dari Badan Anggaran (Banggar) Kota Samarinda, ia juga berupaya agar pemeliharaan flyover bisa menjadi penggaran rutin. Berdasarkan informasi yang ia terima, saat ini sudah tersedia Rp 200 juta untuk memperbaiki keretakan tersebut. “Ya sudah ada anggarannya dimasukan ke APBD Perubahan,” tutupnya. (adv/dprdkotasamarinda/gzy)
Penulis: Pewarta
Editor: Muhammad Raka