Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kaltim naik di semua umur pohon. Pemerintah mendorong petani memperkuat kemitraan dengan pabrik untuk menjaga harga tetap stabil dan menghindari permainan tengkulak.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi, sektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur menunjukkan tren yang cukup menggembirakan. Meskipun kenaikannya tidak terlalu signifikan, harga Tandan Buah Segar (TBS) mengalami peningkatan di semua kelompok umur pohon pada periode 1–15 April 2025.
Kenaikan ini memberikan harapan baru bagi para petani sawit di Benua Etam, sebutan untuk Kalimantan Timur.
Adapun harga TBS saat ini berdasarkan umur pohon adalah sebagai berikut:
- Umur 3 tahun: Rp2.933,89/kg
- Umur 4 tahun: Rp3.128,84/kg
- Umur 5 tahun: Rp3.147,74/kg
- Umur 6 tahun: Rp3.181,64/kg
- Umur 7 tahun: Rp3.200,89/kg
- Umur 8 tahun: Rp3.224,90/kg
- Umur 9 tahun: Rp3.292,82/kg
- Umur 10 tahun: Rp3.331,49/kg
Plt Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Andi Siddik, menyebut kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya harga jual Crude Palm Oil (CPO) yang saat ini mencapai Rp14.499,96 per kilogram.
Selain itu, harga kernel (inti sawit) juga mengalami kenaikan, dengan rata-rata tertimbang sebesar Rp11.219,41 dan indeks K sebesar 89,27 persen.
Andi menjelaskan bahwa harga-harga ini berlaku sebagai standar bagi petani sawit yang telah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit, khususnya untuk kebun plasma.
Ia pun mendorong agar kemitraan antara kelompok tani dan pabrik minyak sawit (PMS) terus diperkuat. Menurutnya, dengan adanya kerja sama ini, harga TBS petani bisa tetap stabil dan terhindar dari permainan harga oleh tengkulak.
Baca Juga
“Dengan kemitraan yang terjalin baik, kami berharap kesejahteraan kelompok tani kelapa sawit di Kaltim bisa meningkat,” ujarnya.
Kenaikan harga TBS ini dinilai membawa dampak positif bagi petani, terutama dalam upaya menciptakan harga jual yang lebih adil dan berkelanjutan.
“Dengan harga yang lebih baik, para petani bisa lebih sejahtera, dan industri kelapa sawit di Kaltim pun semakin berkembang,” jelasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id