Hari Kusta Sedunia, RSUD Taman Husada Bontang Tingkatkan Edukasi Masyarakat dengan Menggelar Promkes

Suci Surya
44 Views

RSUD Taman Husada Bontang juga berupaya meningkatkan edukasi kepada keluarga pasien agar mereka bisa lebih memahami cara penularan dan pencegahan kusta.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – RSUD Taman Husada Bontang menggelar kegiatan promosi kesehatan (promkes) terkait penyakit kusta di Gedung A lantai 1, Selasa (4/2/2025). Kegiatan ini dipaparkan langsung oleh dr. Andi Amalia Nefyanti selaku dokter spesialis Dermatologi Venereology dan Estetika.

Kepala Unit Promosi Kesehatan RSUD Taman Husada Bontang, Sunarti, menjelaskan, kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Kusta Sedunia yang jatuh pada 28 Januari. Namun, karena tanggal tersebut bertepatan dengan hari libur, maka promkes baru bisa dilaksanakan pada 4 Februari.

Selain itu, acara ini juga bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kusta. Termasuk penyebab, gejala, serta langkah pengobatan yang tersedia.

Menurut Sunarti, Indonesia masih menempati urutan ketiga dunia yang tertinggi jumlah kasus kusta setelah Brasil dan India. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengobatan terus digencarkan agar target eliminasi kusta pada 2030 bisa tercapai.

“Kusta di Indonesia umumnya disebabkan oleh penularan dari orang ke orang, bukan karena faktor lingkungan. Penyakit ini bisa disembuhkan jika ditangani dengan cepat dan pengobatan rutin,” jelasnya saat ditemui.

Kata dia, gejala awal kusta sering kali disalahartikan sebagai penyakit kulit biasa seperti panu. Padahal, kusta memiliki ciri khas seperti bercak putih atau merah yang mati rasa, tidak mengeluarkan keringat, dan tidak ditumbuhi bulu.

Ia juga menekankan pentingnya masyarakat segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika menemukan gejala mencurigakan. Pengobatan kusta tersedia secara gratis melalui program pemerintah dan BPJS Kesehatan, sehingga pasien tidak perlu khawatir soal biaya.

Selain itu, RSUD Taman Husada juga berupaya meningkatkan edukasi kepada keluarga pasien agar mereka bisa lebih memahami cara penularan dan pencegahan kusta. Dengan begitu, mereka dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada anggota keluarga yang sedang menjalani pengobatan.

“Edukasi ini penting agar penderita kusta tidak merasa dikucilkan. Stigma terhadap kusta harus dihilangkan karena penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat,” tutup dia. (adv/rsudtamanhusadabontang)

Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }