Hasna Ingin Setiap Perempuan Berani Terjun Politik dan Berpartisipasi dalam Pembangunan Kutim

kaltim_akurasi
8 Views
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kutim Hasna berbicara peran kaum perempuan. (Redaksi Akurasi.id)


Menurut Hasna, setiap perempuan berani terjun politik. Dengan perempuan berani terjun politik, maka akan ada banyak aspek pembangunan kaum wanita yang bisa diperjuangkan kedepannya. Terutama bagi pembangunan daerah.

Kaltim.akurasi.id, Kutai Timur – Peran perempuan dalam dunia politik memang tidak boleh dianggap sepele. Secara undang-undang, pemerintah bahkan telah mengatur peran perempuan, dengan mewajibkan 30 persen kuota bagi perempuan dalam kancah perpolitikan. Utamanya menjadi syarat sah kepartai dan pencalonan anggota legislatif.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kutim Hasna mengakui hal itu. Menurutnya, baik dalam aspek sosial maupun politik, setiap perempuan mempunyai peran penting dan memiliki sikapnya sendiri. Karenanya, perempuan tidak boleh hanya sekadar jadi penonton.

Bagi politikus Partai Golkar ini, perempuan memiliki pandangan unik terkait isu-isu yang penting bagi perempuan, serta bagaimana hal ini berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. Ia menyebut, bahwa perempuan sering kali memiliki perhatian yang lebih mendalam terhadap masalah-masalah sosial dan kemanusiaan.

“Ketika kita berbicara tentang politik, terkadang perempuan memiliki pandangan yang berbeda dengan laki-laki,” ujarnya.

Hasna: Perempuan Harus Berani Ambil

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang perlindungan dan perjuangan perempuan yang belum selesai. “Kami sering kali lebih memikirkan aspek hati nurani dan kemanusiaan dalam keputusan politik kita. Kami masih mempertimbangkan perasaan dan dampak yang lebih luas,” tambahnya.

Dia menyebutkan, meskipun telah banyak kemajuan, masih ada banyak masalah yang perlu diatasi, terutama dalam hal pendidikan dan pemberdayaan perempuan. “Kami ingin melihat kesetaraan sejati antara laki-laki dan perempuan,” katanya.

Ia bahkan menggaris bawahi peran ibu dalam masyarakat. Dia mengatakan bahwa peran ibu tidak hanya untuk anak-anaknya, tetapi juga untuk perempuan lain di luar sana. Dia mencatat bahwa keterbatasan waktu seringkali menjadi kendala dalam menjalankan tugasnya.

“Kami harus berani, seperti ibu yang tangguh, dan kadang-kadang kami merasa takut. Namun, kita harus terus maju karena takut itu bisa menjadi bumerang bagi kita,” ucapnya

Dengan perjuangan yang terus berlanjut, perempuan berkontribusi secara signifikan dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan seimbang. “Mudah-mudahan kita bisa menjadi inspirasi buat perempuan-perempun di luar sana,” harapnya. (adv/dprdkutim/drh)

Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *