Waspadai iritasi hingga kanker kulit, dr. Anwar mengingatkan agar masyarakat membeli produk skincare dengan BPOM di tempat terpercaya seperti apotek atau toko resmi.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk skincare. Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Taman Husada Bontang, dr. A. Anwar Arsyad, Sp.KK, M.Kes, memperingatkan bahaya penggunaan skincare abal-abal yang bisa menyebabkan gangguan kulit serius, mulai dari iritasi hingga kanker kulit.
Menurut dr. Anwar, produk skincare yang tidak memiliki izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kerap mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, dan paraben.
“Merkuri bisa menyebabkan flek hitam, iritasi, bahkan kanker kulit. Sementara hidrokuinon berisiko menyebabkan ochronosis, bercak hitam kebiruan yang sulit dihilangkan,” jelasnya, belum lama ini.
Tak hanya itu, paraben yang sering ditemukan di produk kecantikan ilegal juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Kandungan berbahaya ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kulit. Efeknya tidak langsung terasa, tapi jangka panjangnya sangat berbahaya.
Selain itu, praktik meracik skincare sendiri tanpa pengawasan medis pun sangat berbahaya bagi kesehatan kulit dan kesehatan organ lainnya, bisa menyebabkan kontaminasi bakteri serta bisa memperparah kondisi kulit.
Untuk itu, dr. Anwar mengingatkan agar masyarakat membeli produk skincare di tempat terpercaya seperti apotek atau toko resmi.
“Pastikan produk memiliki nomor registrasi BPOM yang bisa dicek langsung melalui situs resminya,” kata dia.
Lebih jauh, dr. Anwar menyarankan agar masyarakat berkonsultasi ke dokter kulit terlebih dahulu jika memiliki keluhan. Karena dokter akan memberikan resep yang sesuai dengan keluhan kulit pasien. Ia berpesan agar masyarakat jangan asal beli produk dan tergiur skincare murah.
Pun ia berharap edukasi soal bahaya skincare abal-abal terus digencarkan demi mencegah lonjakan kasus gangguan kulit.
“Kulit sehat tak hanya dari skincare, tapi juga pola hidup sehat dan perlindungan dari paparan sinar matahari,” pungkasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi