Keberadaan IKN dinilai menjadi peluang besar untuk pengembangan kedokteran nuklir di Kaltim. Sebab, dengan IKN di Kaltim, daerah ini disebut sebagai etalase Indonesia.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menyebut jika pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menghadirkan peluang besar. Bagi pengembangan tenaga kesehatan dan fasilitas medis modern, termasuk kedokteran nuklir.
Tanah Benua Etam, nama lain Kaltim, kini disebut menjadi etalase Indonesia semenjak pembangunan IKN. Adapun kehadiran masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari mancanegara, akan memperkuat posisi wilayah ini sebagai pusat kesehatan yang inklusif dan modern.
“Untuk itu, dibutuhkan dukungan tenaga kesehatan profesional, infrastruktur yang memadai, serta inovasi berkelanjutan dalam sistem kesehatan,” ungkapnya saat memberi sambutan di Hotel Mercure Samarinda, Jumat (5/9/2025).
Ia menyebut, jika kedokteran nuklir dan molekuler menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan Indonesia Emas yang produktif dan berdaya saing global.
Sementara itu, pendidikan, riset, dan kolaborasi harus menjadi prioritas dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Upaya ini tidak boleh hanya difokuskan pada pengobatan, tetapi juga pencegahan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Salah satunya melalui pertemuan ilmiah tahunan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler XXVII 2025. Ia memberikan apresiasi kepada para narasumber dari dalam dan luar negeri yang telah berbagi ilmu dalam forum ilmiah bergengsi ini.
Dikatakannya, kehadiran pakar internasional dari Australia, Belanda, Jepang, Inggris, Taiwan, Singapura, Thailand, hingga India, serta pakar nasional dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, merupakan bukti bahwa dunia internasional turut memperhatikan perkembangan kedokteran nuklir di Kalimantan Timur.
Forum ini tidak hanya memperkaya wawasan dan memperluas kolaborasi, tetapi juga memberi manfaat besar bagi peserta dari berbagai provinsi, mulai dari Sabang hingga Merauke, termasuk Lombok.
Ia berharap, agar pertemuan ilmiah ini diharapkan tidak berhenti sebagai forum rutin tahunan. Namun, menjadi momentum memperkuat komitmen dalam membangun sistem kesehatan modern, inklusif, dan merata. Kesehatan adalah modal utama menuju generasi sejahtera.
“Dengan demikian, generasi emas tahun 2045 yang kita impikan akan lahir dari masyarakat yang sehat jasmani dan rohani serta berdaya saing global. Oleh karena itu, diperlukan semangat kolaborasi, saling menguatkan, dan melahirkan inovasi baru di bidang kedokteran nuklir maupun diagnostik molekuler,” pungkasnua. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari