Impor Kaltim Melejit, Tiongkok Dominasi Pasokan Barang ke Benua Etam

Fajri
By
2 Min Read
Foto: Ilustrasi. (ist)

Nilai impor Kalimantan Timur pada Mei 2025 meningkat 13,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya, didominasi bahan baku dengan kontribusi 93,68 persen. Tiongkok menjadi negara asal impor terbesar, disusul Jerman dan Jepang, menandakan tingginya ketergantungan Kaltim pada pasokan luar negeri.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kebutuhan barang di Kalimantan Timur (Kaltim) masih sangat bergantung pada pasokan dari negara lain. Hal ini tercermin dari nilai impor yang terus mengalami kenaikan baik dalam perhitungan bulanan maupun tahunan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan, secara year on year (yoy) nilai impor pada Mei 2025 mencapai 416,04 juta dolar AS, naik 13,71 persen dibandingkan Mei 2024 yang tercatat sebesar 365,88 juta dolar AS.

Kenaikan juga terjadi dalam sebulan terakhir. Pada April 2025, nilai impor tercatat sebesar 381,36 juta dolar AS, lebih rendah dibandingkan Mei 2025.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa impor di Kaltim masih didominasi oleh kelompok bahan baku atau penolong yang menyumbang sekitar 93,68 persen dari total impor Mei 2025.

“Sementara barang modal berkontribusi sebesar 6,20 persen dan barang konsumsi hanya 0,12 persen,” terangnya dalam konferensi pers di Kantor BPS Kaltim, Jalan Kemakmuran, Sungai Pinang Dalam, Samarinda, Selasa (1/7/2025).

Dari sisi perkembangan dalam sebulan terakhir, konsumsi naik 6,25 persen, bahan baku/penolong meningkat 16,42 persen, namun barang modal justru turun drastis sebesar 44,07 persen.

Sedangkan secara tahunan, konsumsi mengalami penurunan drastis hingga 84,11 persen, barang modal turun 44,07 persen, sementara bahan baku/penolong justru naik 20,98 persen.

Terkait negara asal impor, tiga negara utama yang menyuplai barang ke Kaltim adalah Tiongkok, Jerman, dan Jepang. Ketiganya masing-masing menyumbang impor senilai 26,96 juta dolar AS, 6,18 juta dolar AS, dan 5,52 juta dolar AS.

“Dari sisi kawasan, impor dari negara-negara ASEAN pada Mei 2025 tercatat sebesar 17,50 juta dolar AS, sedikit lebih besar dibandingkan dari Uni Eropa yang sebesar 17,27 juta dolar AS,” tutupnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

TAGGED:
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *