Dalam satu tahun, ada sekira 99 pasien baru yang menjalani terapi cuci darah di RSUD Taman Husada Bontang.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Layanan cuci darah di RSUD Taman Husada Bontang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Ruang Hemodialisa, tercatat 6.339 tindakan cuci darah sepanjang 2024, naik sekitar 2 persen dibandingkan 2023 yang berjumlah 6.217 tindakan.
Sementara itu, pada Januari 2025 tercatat terdapat 523 tindakan dan hingga pertengahan Februari ini telah mencapai 296 tindakan. Kepala Ruangan Dialisis RSUD Taman Husada Bontang Salawati mengungkapkan jika peningkatan tersebut disebabkan oleh jumlah pasien baru yang terus bertambah.
“Dalam satu tahun, ada sekitar 99 pasien baru yang menjalani terapi cuci darah. Namun, tidak semua harus cuci darah terus-menerus, ada juga yang sifatnya sementara,” sebutnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).
Menurutnya, jumlah pasien lama yang aktif menjalani cuci darah juga cukup stabil, dengan rata-rata sekitar 65 pasien setiap bulan. Ada yang melakukan tindakan tiga kali seminggu dan dua kali seminggu, tergantung kondisi masing-masing pasien.
Baca Juga
Beberapa pasien berhenti karena ada yang meninggal, rujukan ke fasilitas lain, atau kondisi kesehatan yang membaik sehingga tidak memerlukan terapi pengganti ginjal lagi.
Namun, tren rujukan pasien dari daerah sekitar khususnya Kutai Timur (Kutim), mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan beberapa rumah sakit di daerah tersebut telah membuka layanan hemodialisa, seperti RSUD Kudungga di Sangatta dan RS Meloy di Kutim.
“Dulu banyak pasien dari Kutim yang ke sini, tapi sekarang sebagian besar bisa ditangani di sana. Hanya kasus komplikasi yang masih dirujuk ke RSUD Taman Husada,” jelas dia.
Baca Juga
Meski kata dia, jumlah rujukan menurun, layanan hemodialisa di RSUD Taman Husada Bontang tetap menjadi pilihan utama bagi pasien dari Bontang dan sekitarnya.
“Kami terus meningkatkan kualitas layanan agar pasien mendapatkan perawatan terbaik,” tutupnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi
