Kekurangan Guru Agama Kristen, SMPN 2 Bontang Berkolaborasi dengan Orangtua Siswa

Suci Surya
40 Views

Aturan yang membatasi pengangkatan tenaga pengajar baru berdampak pada kurangnya guru agama Kristen di SMPN 2 Bontang.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Kekurangan guru agama Kristen di SMPN 2 Bontang mendapat solusi unik berkat keterlibatan salah satu orangtua siswa yang bersedia secara sukarela mengisi kekosongan tersebut. Langkah ini dilakukan demi memastikan hak siswa untuk mendapatkan pelajaran agama tetap terpenuhi, meskipun keterbatasan tenaga pengajar menjadi kendala utama.

Kepala SMPN 2 Bontang, Siti Chusuning Khayah mengungkapkan, pihaknya terus mencari cara strategis untuk mengatasi persoalan ini. “Kami selalu berupaya agar hak siswa tidak terkurangi meski kekurangan guru. Dalam hal ini, ada orang tua siswa yang bersedia membantu tanpa digaji,” ujarnya kepada Akurasi.id, belum lama ini.

Perempuan yang disapa Nuning ini menjelaskan, meskipun orangtua tersebut bukan berlatar belakang pendidikan agama Kristen, sebelumnya diminta untuk mengisi kekosongan tersebut. Namun, keterbatasan waktu dan kompetensi mendorong pihak sekolah untuk mencari solusi tambahan.

“Saya bertemu beberapa wali murid, termasuk orangtua salah satu siswa yang beragama Kristen. Kebetulan beliau sangat peduli dengan pendidikan anak-anak, sehingga dengan senang hati bersedia membantu mengajar. Kami pun mendiskusikan pembagian jadwal antara beliau dan guru kami,” jelasnya.

Nuning menambahkan, langkah ini juga menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung pendidikan, terutama di tengah keterbatasan sumber daya. Dia mengaku pihaknya sudah mengeluhkan kendala tersebut kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang.

“Dinas sebenarnya sudah berusaha mencari solusi, tetapi terbentur aturan yang membatasi pengangkatan tenaga pengajar baru. Maka, kami di sekolah harus berinisiatif untuk mencari jalan keluar terbaik,” tambah Siti.

Meski demikian, pihak sekolah berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar, terutama untuk bidang studi yang spesifik seperti agama Kristen.

“Kami berharap ke depan ada kebijakan yang lebih mendukung agar kebutuhan tenaga pengajar di sekolah terpenuhi secara maksimal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang, Kristo, menuturkan dalam menghadapi kekurangan guru, pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini.

Salah satu upaya yang telah dilakukan Disdikbud Bontang yakni mengusulkan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru untuk tahun 2024. Sebanyak 58 formasi PPPK Guru telah diajukan, termasuk formasi khusus untuk guru Pendidikan Agama Kristen.

“Kami berharap formasi ini dapat segera terisi sehingga kebutuhan Tenaga Pendidik di sekolah-sekolah dapat terpenuhi dengan optimal,” pungkasnya. (adv/disdikbudbontang/zul/uci)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }