
Peningkatan Kesejahteraan Guru sangat penting dalam menyambut pemindahan IKN. Pasalnya kualitas tenaga pendidik yang baik, akhirnya dapat meningkatkan kualitas SDM lokal di Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Banyak masyarakat provinsi Kalimantan Timur yang berharap, pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa pemerataan pembangunan daerah. Termasuk Kota Samarinda yang menjadi Kota Penyangga IKN, tentu akan membawa dampak besar pada kota pusat peradaban ini.
Namun satu hal yang Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani Bin Husain ingatkan, yaitu kesiapan SDM dalam menghadapi persaingan. Sebab pemindahan IKN tentu akan menarik banyak pendatang dari daerah lain. Sedangkan kualitas pendidikan di daerah kata Sani, memang perlu banyak belajar dari luar daerah seperti Pulau Jawa dan Sumatera.
Terlebih dengan peluang investasi yang menjanjikan, membuat SDM harus siap agar memiliki jiwa kompetitif yang tinggi. Sehingga Sani berpendapat bahwa setiap tahunnya mutu pendidikan harus meningkat. Hanya saja belakangan ini kesejahteraan guru tengah diuji, dengan persoalan insentif yang dari kabar beredar akan berkurang dari porsi APBD Kota Samarinda.
“Bagaimana mau meningkatkan mutu pendidikan kalau kesejahteraan guru terkorbankan,” terangnya.
SDM Berdaya Saing Tinggi
Padahal menurutnya ada beberapa permasalahan yang patut menjadi pertimbangan pemerintah daerah. Khususnya dalam menyiapkan SDM yang berdaya saing tinggi.
“Sehingga SDM kita juga harus siap untuk bisa bersaing, karena orang-orang dari luar daerah tentu lebih unggul,” tuturnya.
Ia memang memiliki pendapat sendiri bahwa kapasitas SDM di Kaltim, masih perlu peningkatan mutu pendidikannya. Lantaran akan bersaing dengan SDM yang lebih unggul dari luar daerah.
Baca Juga
“Karena saya tidak sepenuhnya kalau orang di Kaltim itu hebat menjadi tuan rumah yang top leader. Maka perlu ada peningkatan mutu pendidikan,” jelasnya.
Ketua Fraksi Keadilan Sejahtera ini mengakui mutu pendidikan ini tidak lepas dari peranan guru dan tenaga pendidik, termasuk dosen yang ada di sejumlah perguruan tinggi. Sementara yang terjadi saat ini, justru kesejahteraan guru tengah menjadi kekhawatiran massal.
“Bagaimana mau meningkatkan mutu pendidikan kalau kesejahteraan guru dipangkas, omong kosong kan jadinya,” pungkasnya. (adv/dprdsamarinda/gzy)
Penulis: Pewarta
Editor: Muhammad Raka