
DPRD Samarinda mencoba menggaung lagi pentingnya kurangi penggunaan plastik. Di antara upaya kurangi pengggunaan plastik itu bisa dimulai dari dunia pendidikan. Misalnya dengan menggalakan program pelajar wajib membawa bekal dari rumah.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Persoalan sampah plastik yang masih terjadi di Samarinda kembali mendapat sorotan dari para anggota legislatif Kota Tepian. Terlebih dengan pertumbuhan pendudukan di Kota Tepian selama seiring waktu.
Menilik data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Kecamatan Samarinda Utara menjadi penyumbang sampah terbanyak dengan 90.52 ton perhari. Sedangkan penyumbang paling sedikit ialah Kecamatan Samarinda Kota dengan 24.36 ton perhari.
Beragam usulan pun kembali diutarakan terkait upaya menggurangi penggunaan plastik. Salah satunya dari Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti yang mengharapkan agar para peserta didik bisa memulai kebiasaan baru, semisal membawa bekal.
Tujuannya, agar para pelajar dari seluruh tingkatan bisa mengurangi penggunaan plastik saat jajan di sekolah maupun unversitas yang ada di Samarinda. Artinya, kebiasaan baru ini untuk membangun cara pandang dan kebiasaan pelajar dalam membantu menekan penggunaan plastik.
“Untuk bisa merealisasikan dengan baik program ini, maka perlu penguatan dan sosialisasi kepada orang tua murid melalui paguyuban. Agar tidak terjadi kebingungan dari para orang tua kebijakan membawa bekal nantinya di wajibkan,” ucapnya.
Kurangi Penggunaan Plastik di Lingkungan Pendidikan, Sekolah Wajib Sediakan Makanan Bergizi dan Sehat
Puji juga mengimbau untuk pihak sekolah agar menyediakan makanan yang bergizi, guna mendukung kesehatan anak di masa pertumbuhan.
“Jika tidak bisa bawa bekal dari rumah, pihak sekolah harus bisa menyediakan makanan-makanan yang bergizi dan kantin sehat. Agar anak yang membeli juga terdukung kesehatannya,” ujar wanita berkurung ini.
Politisi Partai Demokrat ini mengharapkan, agar usulan program itu dapat di sosialisasikan kepada orang tua murid. Dengan harapan semua pihak mampu bersinergi dan memiliki kesadaran untuk mengurangi sampah plastik di Samarinda.
“Ini adalah salah satau gerakan yang bagus, dan jika semua pihak bergerak dan peduli dengan masalah sampah, maka kita bisa membangun kota yang sehat. Sosialisasi kepada penjual makanan di sekolah juga penting agar mereka menjual makanan sehat dan bergizi,” pungkasnya. (adv/dprdsamarinda/upk/drh)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id