Rudy Mas’ud resmi meluncurkan program Gratispol. Ia menargetkan peningkatan angka pendidikan tinggi di Kaltim hingga 30 persen dalam 10 tahun ke depan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, mengajak masyarakat Benua Etam untuk bersama-sama memerangi kemiskinan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia menyampaikan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menekankan bahwa satu-satunya cara untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan adalah dengan memastikan akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Atas dasar inilah Rudy menempatkan program pendidikan gratis “Gratispol” sebagai prioritas utama.
Rudy mengungkapkan bahwa saat ini, hanya sekitar 12 persen generasi muda Kaltim yang berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Padahal, untuk menjadi negara maju, angka partisipasi pendidikan tinggi setidaknya harus mencapai 20 persen.
Melalui program yang ia inisiasi, Rudy menargetkan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, angka tersebut dapat meningkat menjadi 25 hingga 30 persen.
“Insyaallah, Kalimantan Timur akan mampu berkompetisi, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga global,” ujarnya saat memberikan sambutan pada peluncuran program Gratispol di Plenary Hall, GOR Kadrie Oening, Senin (21/4/2025).
Ia juga berharap agar peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya menjadi fokus Pemerintah Provinsi Kaltim, tetapi turut didorong oleh pemerintah kabupaten/kota, mulai dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP.
Apabila keuangan daerah belum memungkinkan untuk mewujudkan pendidikan gratis, Rudy meminta agar setidaknya disediakan subsidi guna meringankan beban biaya pendidikan.
Dengan begitu, anak-anak di Kaltim diharapkan tidak hanya menyelesaikan 12 tahun pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga bisa melanjutkan hingga ke jenjang perguruan tinggi (S1) selama 16 tahun.
“Sekali lagi, kepada kepala daerah di tingkat kabupaten/kota, kami siap mencari solusi demi menuntaskan permasalahan pendidikan. Tujuannya agar anak-anak kita tidak terbebani, khususnya bagi keluarga kurang mampu,” jelasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id