Master plan penanganan banjir rob yang terjadi berulang kali dalam setahun ini hampir rampung. Nilai anggaran yang digelontorkan pun cukup besar mencapai Rp61 Miliar.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Banjir kerap kali melanda Kota Bontang. Sebelumnya, dalam setahun biasanya banjir rob hanya terjadi sekali saja. Namun belakangan ini banjir yang berasal dari luapan air laut itu bisa terjadi tiga sampai empat kali dalam kurun waktu setahun.
Luapan air laut tersebut memiliki jadi momok bagi masyarakat yang bermukim daerah pesisir Bontang. Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Abdul Samad membeberkan jika kini penanganan banjir rob dalam proses penggodokan.
“Lebih sering datangnya. Aktivitas warga juga sebagian terganggu akibat banjir rob,” sebutnya, Selasa (9/5/2023).
Terdapat lima titik wilayah di kota industri ini yang sering terdampak banjir rob. Di antaranya Kelurahan Bontang Kuala (BK), Tanjung Laut, Tanjung Laut Indah, Api-Api, Berbas Pantai, dan Tanjung Limau.
“Master plannya sebenarnya sudah rampung. Tapi lima titik tadi yang harus jadi prioritas,” ungkapnya.
Menurutnya pembangunan polder di wilayah Bontang Kuala menjadi salah satu cara meminimalisir debit air. Harapannya agar banjir rob tidak menggenangi pemukiman warga pesisir lagi.
Prioritaskan Penanganan Banjir dengan APBD Lebih Besar
Kata dia, penanganan banjir di Kota Taman -sebutan Bontang- harus turut masuk ke dalam program prioritas pemerintah kota. Mengingat sebagai bentuk pengendalian banjir yang diakibatkan pasang surut air laut.
Abdul Samad pun meminta pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mendatang agar dana yang disiapkan lebih besar. Sehingga dapat menyasar ke seluruh wilayah rawan banjir di Kota Taman dalam rentang waktu yang cukup lama.
“Semoga pada APBD murni ke depan, anggarannya bertambah lebih besar lagi,” tutupnya. (adv/dprdbontang)
Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi