Aspiannur menegaskan bahwa DPMPTSP Bontang berkomitmen mengawal penyusunan masterplan ini hingga rampung, agar seluruh rencana pembangunan bisa terlaksana tepat sasaran.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang terus mematangkan arah pembangunan kawasan industri agar berdampak optimal bagi masyarakat. Salah satunya melalui penyusunan Masterplan Investasi Kota Bontang yang kini menjadi prioritas strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang. Dokumen ini akan menjadi pedoman menyeluruh pembangunan ekonomi jangka panjang, termasuk proyeksi investasi, sektor unggulan, serta tata ruang kawasan industri Bontang Lestari.
Kepala DPMPTSP Bontang Muhammad Aspiannur menegaskan bahwa masterplan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memastikan investasi tidak semata-mata menguntungkan korporasi. Tetapi juga memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan warga Bontang.
“Masterplan investasi ini akan menjadi instrumen resmi yang memandu pengembangan kawasan secara terukur dan berkelanjutan,” ujar Aspiannur.
Ia menambahkan, masterplan tersebut akan menegaskan batas-batas dan prioritas jenis industri yang dapat dikembangkan di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Bontang Lestari, sehingga tidak keluar dari rencana tata ruang kota. Hal ini dianggap penting agar kawasan industri ke depan tetap sinkron dengan target pembangunan daerah.
Diketahui, KPI Bontang Lestari mencakup area seluas lebih dari 300 hektare, dengan potensi investasi di 17 sektor unggulan seperti pergudangan, pelabuhan, pengolahan limbah B3, pengalengan ikan, hingga industri biodiesel. Aspiannur menyebutkan, potensi ini perlu diikat dengan regulasi yang jelas agar tidak terjadi tumpang tindih pemanfaatan lahan atau muncul investasi yang tidak sesuai kebutuhan daerah.
“Kalau tidak diatur dengan detail, dikhawatirkan kawasan industri akan diisi sektor-sektor yang bukan prioritas. Padahal kita sudah menetapkan fokus sektor industri yang berdampak langsung pada lapangan kerja dan UMKM,” imbuhnya.
Tak hanya itu, DPMPTSP Bontang juga sedang menyiapkan instrumen pendukung berupa Forum Kemitraan Ekonomi Lokal. Forum ini akan menghubungkan kebutuhan industri dengan kapasitas UMKM Bontang, sehingga tercipta kemitraan nyata dan rantai pasok lokal yang kuat.
Harapannya, investor yang masuk ke Bontang Lestari dapat memanfaatkan produk-produk lokal, memberi peluang pemberdayaan masyarakat, serta membantu meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM.
Selain itu, DPMPTSP Bontang juga mendukung rencana Pemkot untuk membangun Inkubator Bisnis Daerah. Fasilitas tersebut diharapkan menjadi tempat pembinaan UMKM agar naik kelas secara terstruktur dalam waktu maksimal dua tahun, sehingga semakin banyak UMKM lokal yang mandiri dan siap bermitra dengan dunia usaha.
Dengan masterplan investasi yang terstruktur, diharapkan Bontang tidak hanya bertumpu pada sektor migas, tetapi membuka peluang besar di sektor non-migas. Hal ini menjadi fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Bontang yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menciptakan peluang kerja baru bagi warga kota.
Aspiannur menegaskan bahwa DPMPTSP Bontang berkomitmen mengawal penyusunan masterplan ini hingga rampung, agar seluruh rencana pembangunan bisa terlaksana tepat sasaran.
“Pasti optimis masterplan investasi akan menjadi rujukan resmi dan memacu akselerasi pembangunan yang berpihak pada kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (adv/dpmptsp/cha/uci)
Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi