Hari Santri Nasional 2023 menurut Ketua DPRD Kutim Joni bisa menjadi api penyemangat untuk menggaungkan semangat santri bersholawat. Sebab ada banyak manfaat yang didapatkan dari acara seperti itu, terutama untuk mendidik setiap remaja pentingnya agama.
Kaltim.akurasi.id, Kutai Timur – Di tengah gempuran teknologi saat ini, merawat nilai-nilai religiusitas sangat penting. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, telah membuat semua lini kehidupan nyaris tanpa batas. Semua informasi kini dapat diakses hanya dalam satu klik, hanya dalam satu gengaman handphone.
Sadar akan dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari kemajuan era teknologi saat ini, Ketua DPRD Kutim Joni merasa sangat penting untuk membekali setiap anak dan remaja akan kesadaran nilai-nilai agama. Sehingga mereka bisa mengontrol dan menyaring perkembangan informasi dan teknologi yang begitu masif.
Kegiatan bertajuk salawatan menurutnya, bisa untuk didorong secara aktif oleh Pemerintah Kutim. Tujuannya, tidak hanya untuk para orang tua, melainkan harus bisa menyasar kekalangan anak muda atau remaja. Agar nilai dan semangat yang tertuang dalam agama bisa selalu mereka gengam.
Keinginan itu disampaikan Jono selepas menghadiri acara Hari Santri Nasional di Polder Ilham Maulana, Minggu (29/10/2023) malam. Acara itu sekaligus sebagai salah satu wujud kebersamaan santri di Kutim. Berbagai organisasi keagamaan berpartisipasi dalam kegiatan itu, dari Nahdatul Ulama (NU) hingga Muhammadiyah.
Baca Juga
Anggota DPRD Kutim dari Fraksi PPPK ini berharap, keberhasilan dan semangat Hari Santi Nasional pada acara tersebut, memberikan inspirasi bagi organisasi lain untuk mengadakan kegiatan serupa di masa yang akan datang.
“Kami sangat bersyukur atas antusiasme masyarakat dalam menyambut acara ini. Semoga semangat dan kerja sama yang kita tunjukkan, akan menginspirasi organisasi-organisasi lain untuk menggelar acara serupa,” ucap joni.
Joni Dorong Organisasi Keagamaan Hidupkan Budaya Bersholawatan
Acara tersebut tidak hanya mendapat sambutan hangat dari para santri, tetapi juga mendapat apresiasi besar dari masyarakat Kutim. Dengan dukungan penuh dari para pemuda NU, termasuk Ansor dan Banser, acara ini berjalan dengan penuh keceriaan dan damai.
Baca Juga
Setiap tahun, acara ini diadakan sebagai peringatan Hari Santri, dan diinisiasi oleh pemuda NU. Kolaborasi yang terjalin antara berbagai komponen masyarakat ini membuat acara semakin meriah dan mengundang antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi.
“Ya mudah-mudahan dengan acara ini memberikan semangat organisasi lain untuk mengadakan acara serupa. Kami berharap acara semacam ini akan terus berlanjut, memupuk rasa persaudaraan, dan menghadirkan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat,” tutupnya. (adv/dprdkutim/drh)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id
