Kepala SDN 001 Bontang Selatan Novita Susyati mengatakan pihaknya siap menjadi sekolah inklusi meski belum ditunjuk dari Disdikbud Bontang. Kesiapan itu dibuktikan dengan mengirimkan dua guru kelas untuk mengikuti bimtek guru inklusi.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Meski belum ditunjuk sebagai sekolah inklusi, SDN 001 Bontang Selatan kini tengah mempersiapkan diri untuk menjadi sekolah yang memenuhi kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus.
Kepala SDN 001 Bontang Selatan Novita Susyati mengatakan sebelumnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang berwenang untuk menunjuk sekolahan untuk menjadi sekolah inklusi.
Namun dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka saat ini, maka seluruh sekolah negeri maupun swasta harus bisa menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, Disdikbud menyekolahkan 1 orang guru dari setiap sekolah untuk bisa menjadi guru inklusi.
“Sekolah inklusi memang mendapat SK dari Disdikbud. Meski kami belum termasuk, tapi kami siapkan pelayanan untuk anak-anak inklusi yang ada di sekolah kami,” bebernya kepada Akurasi.id, belum lama ini.
Persiapan yang kini tengah dilakukan, kata Novita, pihaknya mengirimkan dua orang guru kelas untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek) atau pelatihan selama 4 bulan di Universitas Gajah Mada (UGM). Dimana program ini dilaksanakan Disdikbud Bontang.
“Insya Allah saya akan usahakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan anak-anak inklusi nanti,” tambahnya.
Novita menyebutkan saat ini di SDN 001 Bontang Selatan memiliki sekira 5-6 anak berkebutuhan khusus yang terverifikasi melalui surat dari ahli psikologi. Namun fakta sebenarnya, ada lebih dari 6 anak yang menunjukkan gejala berkebutuhan khusus.
“Sebenarnya lebih dan masih kami komunikasikan dengan orangtua. Karena kami terus memperhatikan tumbuh kembangnya dari kelas 1. Misalnya ada siswa di kelas 3 tapi belum bisa baca tulis atau ada gejala tertentu, maka kami panggil orangtuanya untuk komunikasikan agar langsung ke ahlinya,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Bontang Saparudin mengatakan dirinya menangani terkait sekolah inklusi yang ada di Kota Taman -sebutan Bontang-. Saat media ini menghubungi via telpon, dia menyebut ada 65 guru dari sekolah negeri yang dikirim ke UGM, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (17/9/2024). Dalam rangka mengikuti bimtek terkait pelatihan guru inklusi.
“Ini kami sedang di bandara untuk ke UGM. Bimtek di UGM dilaksanakan satu minggu. Nanti dilanjutkan bimtek daring sampai Desember,” pungkasnya. (adv/disdikbudbontang/uci)
Penulis/Editor: Suci Surya Dewi