Meski mengalami penurunan ekspor, Kalimantan Timur masih memegang posisi sebagai primadona batu bara nasional dengan menguasai 67 persen cadangan Indonesia. Dinas ESDM Kaltim optimis sektor ini tetap tangguh di tengah dinamika global.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda — Di tengah penurunan tren ekspor batu bara, Kalimantan Timur (Kaltim) tetap menjadi primadona ekspor komoditas tersebut di tingkat nasional. Provinsi ini diketahui menguasai sekitar 67 persen cadangan batu bara Indonesia.
Hal itu disampaikan Pengelola Izin Usaha Pertambangan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Daevry Zulkani. Menurutnya, Kaltim masih menjadi kontributor utama sektor batu bara nasional.
“Hal ini bisa dilihat secara langsung melalui aktivitas lalu lintas kapal di Sungai Mahakam, yang menunjukkan antrean panjang. Ini menjadi indikator tingginya pengangkutan batu bara dari Kaltim,” ujarnya di Samarinda, belum lama ini.
Ia menjelaskan, pasokan batu bara dari Kaltim masih berada di peringkat pertama secara nasional. Hal itu diperkuat dengan data pergerakan logistik di Sungai Mahakam yang tetap aktif hingga kini.
Meski sempat mengalami tekanan pada 2021 akibat anjloknya harga batu bara selama empat bulan berturut-turut, pelaku industri mampu bertahan dengan melakukan diversifikasi usaha.
“Waktu itu memang menjadi masa sulit bagi perusahaan. Banyak yang harus melakukan penyesuaian strategi operasional,” jelasnya.
Namun, kata dia, kondisi mulai membaik pada 2022 hingga 2024. Pemulihan harga dan aktivitas perdagangan mengangkat kembali optimisme pelaku industri.
“Meski saat ini harga batu bara mengalami penurunan, para pelaku usaha tetap optimis. Mereka sudah punya pengalaman menghadapi situasi serupa pada 2021 lalu,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id