Meski Harga Beras dan Kedelai Naik, Akmal Malik Jamin Stok Bahan Pangan Aman

Devi Nila Sari
6 Views
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik didampingi Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni saat melakukan tinjauan harga barang di Pasar Segiri. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik memastikan stok bahan pangan aman. Selain itu, daya beli masyarakat juga masih bagus.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Meski menghadapi tantangan kenaikan harga beras dan kedelai. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menjamin kalau ketersediaan bahan pokok di Tanah Benua Etam, sebutan Kaltim, tetap dalam jalur yang dapat dianggap aman.

Hal itu ia sampaikan usai melakukan tinjauan di Pasar Segiri, Jalan Pahlawan, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, Sabtu (28/10/2023).

Akmal Malik mengatakan, bahwa rantai pasokan di Pasar dan ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat masih terjaga dengan baik. Hal ini mengindikasikan bahwa ketahanan pangan di Kaltim tetap stabil.

“Secara umum, antara rantai pasokan di pasar serta ketersediaan bahan pokok dengan daya beli masyarakat sejauh ini bagus. Artinya ketahanan pangan kita stabil,” kata dia.

Pria yang pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat ini menjelaskan, bahwa sejumlah harga bahan pokok masih dalam tingkat harga yang stabil. Seperti, daging, ikan, dan ayam. Hal ini karena pasokannya terjaga dengan baik.

“Beberapa bahan pokok masih stabil karena pasokannya masih aman. Namun, ada beberapa bahan pangan yang  masih menunjukan kenaikan, salah satunya beras,” ungkapnya.

Pj Gubernur Kaltim Minta Disperindagkop UKM Monitor Stok Bahan Pangan

Menurutnya, penyebab naiknya harga beras dipicu karena tingginya permintaan masyarakat. Sedangkan pasokan yang masuk mengalami penurunan karena dampak El Nino, yang membuat sentra produksi padi berkurang. Sehingga, menyebabkan harga beras naik.

“Selain beras, harga kedelai juga mengalami kenaikan, karena terkait dengan kelangkaan pasokan. Mungkin dengan sebab yang sama seperti beras, yakni dampak El Nino,” jelasnya.

Kenaikan harga bahan baku tempe tersebut dipicu karena kurangnya suplai produksi kedelai, baik itu di Kaltim sendiri maupun di luar daerah. Untuk itu, pihaknya mempertimbangkan pembentukan sentral produksi kedelai baru untuk meningkatkan produksi dan mengurangi ketergantungan.

“Saya minta kepada semua pihak. Termasuk pihak pasar, disperindagkop UKM untuk menjaga. Serta, terus memonitor kondisi di lapangan,” tuturnya.

Karena ketersediaan bahan pokok masih dijalur aman. Ia berharap, agar ketahanan pangan tetap terjaga dengan baik untuk menghadapi masalah inflasi.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (IHPSN). Harga beras untuk kualitas bawah per kilogram (kg) di Kaltim sebesar Rp 15.150 per kg. Hal tersebut menjadikan Kaltim provinsi dengan harga beras kualitas bawah termahal se-Indonesia.

Sedangkan harga kedelai inpor di Kaltim mencapai Rp17.200 per kg. Kemudian harga kedelai lokal Rp15.300 per kg. (adv/diskominfokaltim/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *