Kewenangan kedua profesi ini juga berbeda. Psikiater memiliki hak untuk meresepkan obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik, atau obat kecemasan.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Perbedaan antara psikiater dan psikolog masih menjadi hal yang membingungkan bagi sebagian masyarakat Bontang. Hal ini disampaikan Psikiater RSUD Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni yang kerap menemui pasien datang dengan pemahaman keliru terkait profesinya.
Menurut dr. Dewi, perbedaan utama antara psikiater dan psikolog terletak pada latar belakang pendidikan, kewenangan, dan jenis pengobatan yang diberikan.
“Psikiater adalah dokter spesialis kedokteran jiwa yang telah menempuh pendidikan sarjana kedokteran, profesi dokter, dan spesialis kejiwaan. Sementara psikolog berasal dari Fakultas Psikologi dan melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi psikolog,” jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).
Kewenangan kedua profesi ini juga berbeda. Psikiater memiliki hak untuk meresepkan obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik, atau obat kecemasan. Sementara itu, psikolog lebih fokus pada terapi psikologis dan memberikan rekomendasi pola hidup sehat, seperti meditasi atau latihan sugesti.
“Banyak pasien yang datang ke saya meminta terapi tanpa obat, padahal kasusnya sudah memerlukan penanganan medis. Ada juga yang bingung kenapa psikolog mereka tidak bisa memberikan resep obat,” bebernya.
Gangguan mental yang ditangani pun berbeda. Psikiater umumnya menangani kasus yang lebih kompleks seperti bipolar, depresi berat, atau skizofrenia. Psikolog lebih sering membantu mengelola stres, trauma, atau kecemasan ringan, meski tetap bisa merujuk pasien ke psikiater jika ditemukan indikasi serius.
Dengan pemahaman yang tepat, ia berharap masyarakat bisa mendapatkan penanganan kesehatan mental sesuai kebutuhan tanpa kebingungan lagi. Dia berharap masyarakat semakin memahami perbedaan ini agar tidak salah langkah saat membutuhkan bantuan profesional.
“Kalau ragu, konsultasikan dulu. Kami di RSUD Taman Husada siap memberikan edukasi,” terangnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi