Asti Mazar, Anggota DPRD Kutai Timur, menyoroti kekurangan personil di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan mendorong sinergi antara DPRD dan dinas terkait untuk memaksimalkan pelaksanaan Perda Kebakaran.
Kaltim.akurasi.id, Sangatta – Minimnya jumlah personil di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kutai Timur menjadi perhatian serius bagi Anggota DPRD Kutim, Asti Mazar. Meskipun Peraturan Daerah (Perda) Kebakaran telah disahkan, ia menilai bahwa implementasinya membutuhkan dukungan SDM yang memadai untuk dapat berjalan efektif.
“Musibah kebakaran bisa terjadi kapan saja. Kalau unit pemadam sudah tersedia tapi personil kurang, ini jadi masalah besar. Kita harus segera mencari solusinya,” ujar Asti saat diwawancarai pada Selasa (19/11/2024).
Asti menekankan pentingnya koordinasi antara DPRD dan Dinas Damkar untuk membahas persoalan ini secara menyeluruh. Ia menyatakan bahwa anggaran yang besar tidak akan efektif tanpa pengelolaan SDM yang optimal.
“Anggaran besar tidak ada gunanya jika SDM kita masih kurang. Ini harus jadi perhatian utama, terutama dalam hal pengadaan personil pemadam kebakaran,” tegasnya.
Permasalahan terkait aturan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), yang membatasi rekrutmen tenaga honorer, juga disoroti oleh Asti. Menurutnya, keterbatasan ini semakin memperparah kekurangan tenaga kerja di lapangan, terutama untuk menangani kebutuhan mendesak seperti kebakaran.
“Regulasi soal P3K memang jadi tantangan, tapi kita harus mencari solusi supaya kebutuhan di lapangan tetap terpenuhi,” tambahnya.
Asti mengusulkan adanya forum diskusi antara DPRD dan dinas terkait untuk mencari langkah konkret yang dapat diambil, baik melalui pengaturan anggaran maupun alternatif solusi lainnya.
“Kami di DPRD siap memfasilitasi diskusi ini. Harapannya, ada sinergi yang baik antara legislatif dan eksekutif untuk memastikan kesiapan menghadapi situasi darurat seperti kebakaran,” ujarnya.
Ia berharap kolaborasi ini dapat mempercepat penyelesaian masalah dan meningkatkan kesiapan Kutai Timur dalam menghadapi potensi kebakaran di masa depan. Dengan langkah-langkah yang terencana, Asti optimistis risiko akibat kebakaran dapat diminimalisir.
“Yang terpenting adalah memastikan perlindungan masyarakat. Semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan itu,” tutupnya. (adv/dprdkutim)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id