Kaltim.akurasi.id, Bontang – MTs Alam Al Hafidz Bontang kembali menggelar Science Exhibition 2025, sebuah ajang tahunan yang menjadi ruang kreativitas bagi siswa kelas 7, 8, dan 9 untuk menampilkan karya ilmiah, inovasi teknologi, hingga proyek berbasis bioteknologi yang telah mereka kembangkan selama beberapa bulan. Kegiatan ini sekaligus menjadi momen bagi sekolah untuk membuka diri kepada masyarakat, khususnya calon peserta didik baru, bertepatan dengan penyelenggaraan SPMB.
Kepala MTs Alam Al Hafidz, Mohamad Biki Baihaki, menjelaskan bahwa Science Exhibition merupakan program rutin yang dirancang untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap sains dan teknologi sejak dini. Ia menyebut kegiatan ini bukan sekadar pameran, melainkan proses pembelajaran lengkap mulai dari perencanaan hingga implementasi.
“Anak-anak membuat ide dulu, menyusun proposal sejak September, kemudian melakukan aktivitas riset atau pembuatan karya. Setelah itu mereka presentasi kelayakan sebelum dipamerkan,” jelasnya.
Pameran tahun ini mengangkat tema teknologi dan bioteknologi. Setiap kelas menampilkan inovasi yang beragam. Siswa menghadirkan karya bioteknologi seperti pupuk dari sisa buah dan kulit telur yang diolah menjadi bahan ramah lingkungan. Semua proyek tersebut merupakan hasil pembelajaran berbasis proyek yang menjadi ciri khas sekolah alam.
Menariknya, Science Exhibition juga menampilkan sisi bisnis siswa. MTs Alam Al Hafidz memiliki program kewirausahaan bertajuk Lagi Musim, sebuah brand yang dikelola siswa untuk menjual jus, kopi, dan beragam produk sederhana. Siswa secara bergantian menjalankan bisnis tersebut dari Senin-Kamis di Rumah Jus TK Alam. Modal diberikan oleh sekolah melalui program KBM bisnis, kemudian dikelola sepenuhnya oleh siswa sebagai proses belajar nyata.
Baca Juga
“Anak-anak belajar bagaimana mengelola modal, menentukan produk, hingga memasarkan. Ini bagian dari pembelajaran kehidupan,” tambah Biki.
Selain pameran sains, MTs Alam Al Hafidz juga memperkenalkan berbagai program unggulan tiap jenjang yang saling berkesinambungan. Kelas 7 memiliki kegiatan Live In, English Camp, dan Basic Survival Camp yang mengajarkan kemandirian, kearifan lokal, dan kemampuan berbahasa Inggris.
Lalu, kelas 8 mengikuti magang maestro, survival camp, serta City Adventure untuk mempelajari sejarah kota dan proses bisnis secara langsung. Sementara kelas 9 memiliki kegiatan khas EduTrip, perjalanan edukatif yang tahun ini direncanakan ke Bandung dengan konsep backpacker dan eksplorasi budaya, sejarah, hingga pengalaman transportasi modern seperti kereta dan LRT.
Baca Juga
Menurut Biki, seluruh kegiatan tersebut bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi kehidupan nyata. Anak-anak dilatih memahami dunia kerja, budaya, teknologi, serta kemampuan sosial melalui praktik langsung di lapangan.
“Kami ingin anak-anak peduli terhadap perkembangan teknologi dan memahami bahwa teknologi bukan hanya HP atau game, tetapi sesuatu yang memiliki cakupan luas dan penting untuk masa depan,” ujarnya.
Ia berharap melalui Science Exhibition, siswa semakin termotivasi menjadi generasi yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing dalam era modern yang ditopang oleh teknologi dan bisnis.
“Kalau ingin maju, kita harus paham teknologi. Dan itu yang kami tanamkan lewat kegiatan ini,” pungkasnya. (adv/mtsalamalhafidz/cha/uci)
Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi
