PAD Baru Capai 28 Persen, Bapenda Kaltim Ngebut Kejar Target Rp10 Triliun

Fajri
By
5 Views
Foto: Kepala Bapenda Kaltim, Ismiati, saat diwawancarai awak media beberapa waktu lalu. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Realisasi PAD Kaltim per Mei 2025 baru mencapai 28,75 persen dari target Rp10 triliun. Bapenda Kaltim terus menggenjot penerimaan daerah meski dihadapkan tantangan kebijakan opsen dan tarif pajak kendaraan terendah se-Indonesia.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Memasuki Mei 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Timur telah mencapai Rp2,8 triliun atau sekitar 28,75 persen dari total target Rp10,035 triliun. Sementara itu, realisasi pendapatan transfer dari pemerintah pusat baru menyentuh Rp1,9 triliun dari target Rp9,8 triliun, atau sekitar 19,74 persen.

Kondisi ini menunjukkan bahwa realisasi pendapatan Kaltim, terutama dari dana transfer pusat, masih berada di bawah ekspektasi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim pun terus menggenjot pendapatan daerah demi mendukung pembiayaan pembangunan.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, Ismiati, mengatakan bahwa PAD dan dana transfer pusat merupakan dua komponen utama dalam struktur pendanaan pembangunan daerah, termasuk untuk proyeksi anggaran tahun 2026 mendatang.

Namun, ia mengakui bahwa ada sejumlah tantangan dalam mengoptimalkan PAD. Salah satunya adalah penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022, yang mengubah struktur pendapatan daerah melalui kebijakan opsen atau bagi hasil pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) antara provinsi dan kabupaten/kota.

“Kebijakan ini menyebabkan sebagian penerimaan provinsi dialihkan ke kabupaten/kota, sehingga target penerimaan pajak kendaraan tahun 2025 turun dibandingkan 2024 yang sempat mencapai Rp1,5 triliun,” ungkap Ismiati saat ditemui di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (5/5/2025).

Selain itu, penerapan tarif PKB terendah se-Indonesia juga berdampak pada menurunnya potensi penerimaan dari sektor tersebut. Kendati demikian, Ismiati tetap optimistis bahwa target PAD tahun ini masih bisa dikejar.

“Masih ada waktu di sisa tahun 2025 untuk meningkatkan pendapatan. Kami akan terus menggali potensi dari sektor-sektor lain demi mendukung pembangunan di Kaltim,” tegasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

TAGGED:
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *