Partisipasi Perempuan Masih Rendah, Pemprov Kaltim Dorong Percepatan Kesetaraan Gender

Suci Surya
15 Views
Kabid Kualitas Hidup Perempuan DP3A Kaltim, Fachmi Rozano, saat diwawancarai awak media. (ist)

Pemprov Kaltim masih menghadapi tantangan terkait kesetaraan gender. Dimana pembangunan manusia pada laki-laki masih relatif lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Saat ini angka partisipasi perempuan di Kalimantan Timur (Kaltim) masih tergolong rendah apabila dibandingkan dengan perempuan. Dengan demikian, hal ini pun masih menjadi salah satu tantangan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk mendorong kesetaraan gender di wilayah ini.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim pada Maret 2023 lalu, diketahui jika angka Indeks Pembangunan Gender (IPG) laki-laki tercatat 82,22 sementara IPM perempuan hanya mencapai 86,61. Hal ini mencerminkan jika pembangunan manusia pada laki-laki masih relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan perempuan.

Sementara itu, BPS juga mencatat jika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan, dengan masing-masing capaian adalah 82,22 dan 71,21. Artinya nilai-nilai ini merefleksikan betapa masih besarnya disparitas gender di Kaltim yang bahkan terjadi pula di setiap kabupaten/kota di Benua Etam.

Kepala Bidang (Kabid) Kualitas Hidup Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim, Fachmi Rozano, menyebut jika hal ini merupakan sebuah tantangan dan target yang harus dipenuhi demi mencapai visi dan misi pemerintah daerah yaitu Kaltim Sukses untuk Menuju Generasi Emas.

“Kami berharap dapat meningkatkan partisipasi perempuan agar bisa setara dengan laki-laki,” terangnya saat diwawancarai oleh awak media di Ruang Ruhui Rahayu, Lantai I Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Jawa, Samarinda, Jumat (2/5/2025).

Apalagi saat ini nomeklatur instansi tersebut sudah berubah dari Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak menjadi Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak. Atas perubahan ini diharapkan jika permasalahan terkait perempuan dan anak dapat diatasi lebih serius di Benua Etam.

Di sisi lain, ia pun mengapresiasi Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, yang dinilai sangat terbuka dan mendukung segala isu-isu pemberdayaan perempuan. Dengan dorongan tersebut, maka akan menjadi nilai tambah untuk meningkatkan angka IPG perempuan ke depan.

“Semoga partisipasi perempuan terus meningkat dan mencapai kesetaraan yang lebih merata di berbagai sektor,” tukasnya. (adv/diskominfokaltim/yed/uci)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *