Menjelang Idul Adha, Ketua DPRD Bontang mengimbau pemerintah rutin monitoring di lapangan untuk pastikan hewan kurban sehat bebas dari penyakit.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Menjelang Idul Adha yang jatuh pada 29 Juni 2023 mendatang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengimbau Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) untuk memastikan kesehatan hewan kurban.
Hewan kurban yang umumnya berupa sapi dan kambing tersebut kondisinya harus sehat sebelum beredar di masyarakat. Oleh sebab itu, Andi Faiz mengimbau petugas dari DKP3 Bontang agar rutin melakukan pengecekan di lapangan.
“Idul Adha kan sisa satu pekan lagi dan sudah banyak hewan kurban yang beredar jadi harus dipastikan kesehatannya,” ujar Andi Faiz saat dihubungi Akurasi.id via telepon, Kamis (22/6/2023) siang.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut mengatakan selain monitoring terhadap sapi dan kambing yang sudah beredar di masyarakat, Pemkot Bontang juga harus memastikan kesehatan hewan kurban berasal dari luar daerah. Hal tersebut, bisa dilakukan dengan memverifikasi hewan kurban sebelum masuk Bontang.
“Hewan kurban yang akan masuk harus diverifikasi dan diberikan tanda bahwa hewan tersebut sehat dan bebas dari penyakit,” ucapnya.
Andi Faiz Harap Hewan Kurban yang Beredar Bebas dari Penyakit
Lebih lanjut dia mengatakan, tujuan untuk memastikan kesehatan hewan kurban tersebut untuk menghindari kerugian pada pedagang maupun warga yang membeli. Sebab ketika hewan sakit karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) misalnya, maka pelanggan akan ragu untuk membeli.
Sebagai informasi Foot and Mouth Disease (FMD) atau lebih dikenal dengan PMK merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus tipe A dari Family Picornaviridae Genus Apthovirus.
Baca Juga
PMK menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Penyakit ini menyebar dengan cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi. Tanda klinis yang terlihat pada hewan yang tertular antara lain demam tinggi, hingga hipersalivasi. Bahkan sebagian ada lepuh di lidah dan rongga mulut, pincang, luka pada kaki diakhiri dengan lepasnya kuku pada sapi, sulit berdiri, dan menular sangat cepat dalam satu kawanan kandang.
“Kalau satu kena penyakit kan bisa menular ke hewan yang lain, tentu itu sangat merugikan,” tegas Andi Faiz. (adv/dprdbontang)
Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi