Hingga dengan saat ini, SMK 9 Samarinda, masih membuka pendaftaran bagi siswa baru. Lantaran, hingga dengan saat ini, dari 288 kuota PPDB yang tersedia, baru ada 214 yang tersisi.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – SMK 9 Samarinda hingga dengan saat ini masih membuka proses penerimaan siswa dan siswi baru. Pasalnya, dari ketersediaan kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mereka miliki, masih banyak yang belum terisi.
Hal itu diakui oleh Kepala SMK 9 Samarinda, Nia Achmad ketika disambangi wartawan Akurasi.id di ruang kerjanya, Kamis (13/7/2023). Ia menyebutkan, bahwa, dari kuota PPDB yang ada di sekolah itu, baru sebagian yang terisi. Sehingga pihaknya masih membuka kesempatan untuk menerima pendaftaran siswa baru.
“Iya, memang, karena kuota yang kami sediakan masih cukup banyak. Dari total kuota yang tersedia 288, hanya diisi oleh 214 siswa. Itu artinya target kami belum terpenuhi,” ungkapnya.
Salah satu faktor yang mempegaruhi turunnya jumlah pendaftar di SMK 9 Samarinda, menurutnya, karena adanya informasi pendaftaran yang tidak tersosialisasikan secara baik dan maksimal. Sehingga menyebabkan terjadinya miskomunikasi antara sekolah dan orang tua siswa.
Baca Juga
“Iya, ada sedikit miskomunikasi dalam proses pengumuman PPDB. Di mana, ada proses penundaan yang tidak tersampaikan secara maksimal,” katanya.
Akui Ada Masalah Saat PPDB Berlangsung
Di sisi lain, dalam sistem pengumuman di website SMK 9 Samarinda, terjadi sedikit masalah. Akibatnya, ada informasi yang tidak tersampaikan. Padahal banyak orang tua siswa yang menunggu informasi atas pelaksanaan maupun penundaan PPDB.
“Masalah lainnya, ada sekolah lain yang juga membuka jurusan yang sama. Karena diberikan kesempatan untuk menambah rombel dan itu semua mempengaruhi. Sehingga berimbasnya ke kami,” tambahnya.
Implikasi lainnya, untuk rombongan belajar (rombel), di tahun ini SMK 9 Samarinda hanya memiliki satu rombel. Hal ini terbalik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang bisa mencapai 2 sampai 3 rombel.
“Kami kan ada 4 jurusan, mulai dari bisnis daring dan pemasaran, itu ada 4 kelas. Kemudian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), tahun kemarin ada 2 kelas. Tapi di tahun ini hanya 1 kelas. Ada Agribisnis Perikanan Air Tawar, hanya 1 kelas. Terakhir Ternak Unggas juga hanya 1 kelas,” paparnya.
Meski demikian, Nia mengatakan, pihaknya akan tetap membuka pendaftaran. Sembari melakukan koordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. (adv/disdikbudkaltim/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id
