PK FPE KSBSI PT Indominco Mandiri memadati Pulau Beras Basah Bontang dalam rangka aksi bersih-bersih sampah. Kegiatan itu sebagai wujud nyata dalam memperingati Hari Buruh Sedunia.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Pengurus Komisariat Federasi Pertambangan dan Energi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (PK FPE KSBSI) PT Indominco Mandiri (IMM) menggelar kegiatan bersih-bersih sampah plastik di Pantai Beras Basah, Bontang, Rabu (1/5/2024). Kegiatan itu sebagai wujud nyata dalam memperingati Hari Buruh Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Mei.
Mengusung tema “Keadilan Sosial dan Pekerjaan Layak untuk Semua dan Sub tema Buruh Bersatu Biruh Sejahtera Indonesia Semakin Jaya”, ratusan karyawan PT IMM memadati kawasan pantai sejak pagi hari.
Ketua PK FPE KSBSI PT IMM, Adhani mengatakan, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh buruh ini guna menyampaikan aspirasi dan caranya pun berbeda-beda tergantung tuntutan mereka. Contohnya seperti aksi turun ke jalan.
“Akan tetapi, kegiatan ini yang kami pilih karena sesuai dengan tema kongres FPE KSBSI tahun 2021, bahwa untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ketenagakerjaan diutamakan ‘social dialog’,” ungkapnya saat memberi sambutan dalam kegiatan tersebut.
Katanya, turun kejalan untuk melalukan aksi bukanlah sesuatu yang dinafikan. Tapi merupakan jalan terakhir tergantung tuntutan dan proses berdialog yang telah dilakukan. Dirinya mengaku bersyukur, karna sejauh ini dalam menjalankan diskusi dengan pihak manajemen perusahaan masih berjalan dengan cukup baik.
“Membersihkan sampah di Pantai Beras Basah sengaja dipilih sebagai bentuk kegiatan positif yang dilakukan PT IMM untuk memperingati hari buruh sekaligus menyampaikan aspirasi secara lebih sehat,” ujarnya.
Dalam momen yang sama, ia menyampaikan hingga kini masih banyak persoalan-persoalan ketenagakerjaan yang dikeluhkan oleh serikat buruh. Contohnya masalah upah dibawah UMR, tunjangan hari raya (THR) yang tidak utuh diterima oleh karyawan yang telah bekerja hingga bertahun-tahun, hingga BPJS tidak dibayarkan.
Baginya, salah satu faktor utamanya yakni Undang-Undang Cipta Kerja. Dimana, klaster ketenagakerjaan menjadi penyebab buruh banyak dirugikan.
“Buruh tidak menolak Undang-Undangnya, tapi tolong klaster ketenagakerjaan dikeluarkan dari Undang-Undang itu, karna sangat merugikan buruh,” kata Adhani yang ditujukan kepada perwakilan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang yang turut hadir pada kesempatan itu.
Selain itu, persoalan lain yang juga menjadi masalah yakni terkait pesangon. Setelah 2023 munculnya UU Cipta Kerja, pesangon buruh turun lebih dari setengah. Lalu soal PHK, dimana karyawan bisa di PHK tanpa melalui proses pembuktian terlebih dahulu. “Itu juga sangat disayangkan,” ucapnya.
Namun terkait UU Cipta Kerja, di PT IMM sendiri memiliki perjanjian kerja bersama (PKB) yang telah ditangani baik dari tim manajemen maupun tim serikat. “Tentunya kita sangat bersyukur karna di IMM ada PKB yang lebih baik dari pada UU Cipta Kerja, mungkin tidak sempurna, tetapi sudah jauh lebih baik,” tuturnya.
Ia berharap, UU Nomor 13 Tahun 2003 bisa diadopsi kembali. Karena memang sangat banyak perubahan pada UU Cipta Kerja yang tidak mengarah kepada kesejahteraan buruh.
Sebagai informasi, personil PK FPE KSBSI PT IMM yang turun pada kegiatan tersebut sebanyak kurang lebih 180 orang, dan merupakan anggota dari serikat buruh.
“Di IMM kami ada dua serikat yakni, Serikat Pekerja Indominco Mandiri (SPIM) dan serikat buruh. Nah kami yang turun hari ini merupakan anggota serikat buruh,” imbuhnya.
Diketahui jumlah anggota serikat buruh di PT IMM kurang lebih 60 persen dari jumlah seluruh karyawan.
Sampah yang dibersihkan adalah jenis plastik dan dikumpulkan ke dalam karung sebanyak 20 pcs dan trashbag 20 pcs. Yang kemudian akan diserahkan ke bank sampah untuk dilakukan pemilahan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Rafidah mengatakan, ia berharap kegiatan yang diinisiasi oleh PK FPE KSBSI PT IMM itu dapat bermanfaat bagi semua.
“Semoga kegiatan bersih-bersihnya sukses dan berkah bagi semua,” ujar Rafidah.
Selain Rafidah, turut hadir pula Waka Polres Bontang Kompol Faisal Risa, Kepala Dinas Ketenagakerjaan yang wakili oleh Kepala Bidang Pelatihan Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja Lukmanul Hakim, serta Kepala Staf Kodim (Kasdim) 09/08 Bontang Letkol Inf Masrukhan. (*)
Penulis: Nuraini
Editor: Redaksi Akurasi.id