Kutim kaya akan tempat wisata, seperti Teluk Lingga, Pantai Sekerat, dan Teluk Lombok. Berpotensi dapat meningkatkan PAD, namun Amin menyayangkan potensi tersebut belum dioptimalkan.
Kaltim.akurasi.id, Sangatta – Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang bisa dijadikan potensi pariwisata. Begitu pun di Kutai Timur (Kutim). Sektor ini juga sangat strategis dalam peningkatan devisa negara.
Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim M Amin, memberikan tanggapan terkait pariwisata di Kutim yang bisa dikembangkan dan menjanjikan.
Dilansir dari laman Kominfo, tahun lalu industri pariwisata Indonesia mampu menyumbang sekitar 10 miliar USD untuk devisa negara. Perolehan tersebut membuat pariwisata menjadi sektor penghasil devisa terbesar nomor empat setelah minyak, batu bara, dan kelapa sawit.
Potensi ini pun menjadi perhatian khusus bagi anggota DPRD Kutim. Setelah melakukan kunjungan ke Banyuwangi, dirinya merasa banyak potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan. Kemudian, ia menyampaikan urgensi pengembangan pariwisata di Kutim untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam penyampaiannya, Amin menikmati keindahan pantai di Banyuwangi dan menyebutnya sebagai faktor PAD.
“Keindahan alamnya sangat menunjang untuk PAD. Seharusnya Kutim juga bisa menciptakan potensi pariwisata. Jadi kalau PAD besar maka tidak pusing lagi memikirkan bagaimana mengelola pengeluaran untuk gaji anggota DPRD dan bupati,” ujarnya kepada awak media, belum lama ini.
Lebih lanjut Amin menyoroti kekayaan tempat wisata di Kutim. Seperti Teluk Lingga, Pantai Sekerat, dan Teluk Lombok. Namun, perlu dilakukan peningkatan dan pembenahan lahan di sekitar tempat-tempat tersebut.
Politisi Partai Demokrat ini juga mengaku, Kutim memiliki banyak potensi wisata yang melimpah. Namun masih memiliki beberapa kendala yang harus diselesaikan.
“Permasalahan saat ini salah satunya, pemerintah terlalu terfokus pada hasil dari sektor pertambangan dan kelapa sawit. Sehingga, potensi wisata di Kutim terabaikan, padahal seharusnya bisa menunjang PAD,” ungkapnya.
Dia bilang, sarana dan prasarana jalan menuju tempat wisata dan infrastruktur bangun menjadi hal utama yang perlu dibangun kembali. Dirinya mengaku prihatin, dan mengakui bahwa Kutim sebenarnya memiliki potensi wisata yang belum dimanfaatkan secara optimal.
“Tempat wisata banyak yang bisa dikelola dan dikembangkan lagi. Itu seharusnya bisa dibangun untuk mendukung PAD Kutim nantinya,” pungkasnya. (adv/dprdkutim)
Penulis/Editor: Redaksi Akurasi.id