Kepala Fisioterapi RSUD Taman Husada Bontang dr. Muhammad Syawali mengungkapkan promkes merupakan salah satu bentuk tanggung jawab rumah sakit dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – RSUD Taman Husada Bontang kembali menggelar kegiatan promosi kesehatan (promkes), kali ini menyasar pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bontang. Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Disdukcapil pada Rabu (12/2/2025) ini mengangkat tema penyakit stroke.
Kepala Fisioterapi RSUD Taman Husada Bontang dr. Muhammad Syawali mengungkapkan promkes merupakan salah satu bentuk tanggung jawab rumah sakit dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
“Stroke merupakan penyakit yang terus meningkat di dunia, bahkan di Bontang. Kini, tidak hanya orang tua, anak muda juga berisiko terkena stroke. Saya bahkan punya pasien yang berusia 14 dan 23 tahun,” ujarnya saat dikonfirmasi usai kegiatan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, stroke terjadi akibat aliran darah yang tidak lancar ke otak yang bisa disebabkan penyumbatan akibat plak atau penyempitan pembuluh darah. Faktor utama yang memicu kondisi tersebut yakni pola makan yang buruk, seperti konsumsi gula, garam, dan kalori berlebih yang menyebabkan penumpukan di pembuluh darah.
Untuk mencegah stroke, ia menekankan pentingnya pola hidup sehat, termasuk menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan menghindari rokok. Pun ia mengatakan, stroke termasuk salah satu penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan.
“Orang-orang sekarang banyak yang malas bergerak. Padahal, hanya dengan pergerakan sederhana, seperti penguatan otot tungkai, tekanan darah bisa turun hingga 10 mg, yang berdampak besar dalam mengurangi risiko stroke,” tuturnya.
Kepala Disdukcapil Bontang Budiman menyambut baik sosialisasi ini dan menilai materi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi pegawai. Kata dia, informasi tersebut sangat bermanfaat. Mereka jadi lebih paham tentang pencegahan stroke dan cara mengenali gejalanya sejak dini.
“Dengan informasi ini, kami bisa mengambil langkah cepat untuk mencegah dampak yang lebih fatal,” katanya.
Selain itu, Budiman berharap ke depannya BPJS Kesehatan bisa dilibatkan dalam sosialisasi agar pegawai lebih memahami penyakit-penyakit yang bisa ditanggung oleh layanan tersebut.
“Kami ingin ada kejelasan tentang penanganan stroke yang ditanggung BPJS, sehingga pegawai tidak ragu untuk memeriksakan diri lebih awal,” pungkasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi