Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud juga mengikuti arahan Mendagri. Tidak hanya melarang pejabat flexing, namun pemprov juga sudah mengurangi kegiatan seremoni.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian meminta agar para pejabat daerah tidak melakukan kegiatan seremoni dan menampilkan gaya hidup yang bernuansa mewah. Pasalnya, dengan situasi sekarang, masyarakat menjadi lebih sensitif terhadap langkah dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud mengaku, sudah melaksanakannya sejak awal memimpin Tanah Benu Etam, nama lain Kaltim. Dikatakannya, jika hampir semua kegiatan seremonial di hotel-hotel telah dikurangi.
“Begitu juga dengan perilaku flexing, kami lebih mengutamakan agar setiap kegiatan pembangunan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tuturnya saat diwawancarai oleh awak media di Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, pada Rabu (3/9/2025).
Ia membeberkan, jika saat ini Pemprov Kaltim tengah fokus pada tiga bidang utama pembangunan. Pertama, infrastruktur, terutama infrastruktur strategis. Kedua, pendidikan dan ketiga kesehatan.
Adapun untuk kesehatan, saat ini pelayanan kesehatan sudah digratiskan. Sementara di bidang pendidikan, pihaknya menargetkan bahwa pada 2026 seluruh anak Kalimantan Timur dapat bersekolah mulai dari jenjang SMA hingga perguruan tinggi S3 secara gratis.
“Saat ini, program baru berlaku untuk mahasiswa baru, tetapi diharapkan pada APBD 2026 semuanya sudah berjalan penuh,” sambung Politisi Partai Golkar ini.
Namun di sisi lain, kepemimpinan nya saat ini menghadapi tantangan berupa pemotongan APBD oleh pemerintah pusat yang informasinya mencapai sekitar 50 persen.
Kendati demikian, ia tetap berpegang teguh dalam menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama. Karena baginya, pendidikan bukan beban biaya, melainkan investasi masa depan.
“Selain itu, kami juga menargetkan peningkatan konektivitas infrastruktur. Dengan optimis, kami berharap pada tahun 2027 seluruh daerah di Kaltim sudah terkoneksi dengan baik,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari