Dengan adanya spesialis medis kedokteran nuklir semakin menegaskan, bahwa Benua Etam punya potensi menjadi pusat pelayanan kedokteran nuklir.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud mengapresiasi kehadiran spesialis medis kedokteran nuklir di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie.
Sebagai informasi, kedokteran nuklir adalah spesialisasi medis yang menggunakan sejumlah kecil bahan radioaktif (disebut radiofarmasi atau pelacak radioaktif) untuk mendiagnosis, mengevaluasi fungsi organ, dan mengobati penyakit, termasuk kanker, tumor, dan gangguan tiroid.
Zat radioaktif ini disuntikkan, ditelan, atau dihirup, lalu melacak jalur di dalam tubuh dan menghasilkan gambar atau memberikan radiasi untuk mengobati sel kanker. Kehadiran instansi tersebut untuk mendeteksi secara presisi penanganan penyakit kanker.
Ia menyebut, jika hal ini menunjukkan perkembangan ilmu kedokteran nuklir dan radioaktif yang tidak hanya relevan untuk masa depan, tetapi juga sangat dibutuhkan pada masa kini oleh para pasien kanker.
“Pendekatan yang digunakan tidak semata-mata berbicara mengenai teknologi, melainkan juga kolaborasi antara dokter, rumah sakit, pemerintah, dan masyarakat,” ungkapnya saat memberi sambutan di Hotel Mercure Samarinda, Jumat (5/9/2025).
Dikatakannya, jika hal ini pun semakin menegaskan bahwa Benua Etam telah menjadi pusat pelayanan kedokteran nuklir. Terlebih tindakan ini sudah dilakukan sejak 2018 hingga tahun 2024. Di sisi lain, selama periode tersebut tercatat lebih dari 8.000 tindakan dilakukan, mulai dari diagnostik, terapi kanker tiroid, hingga pemeriksaan penyakit jantung koroner.
Ia pun menjelaskan, jika pasien yang datang bukan hanya dari wilayah ini, tetapi juga dari berbagai daerah di Kalimantan, Sulawesi, Papua, hingga Sumatra.
“Ini membuktikan bahwa Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan modern, baik di tingkat regional maupun nasional,” pungkas Rudy. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari