Satu Tahun Kepemimpinan Edi Damansyah-Rendi, 67 Persen Nyatakan Cukup Puas

Devi Nila Sari
3 Views
Bupati Kutai Kartanegara Edy Damansyah beserta wakil bupati Rendi Solihin. (Dok Pemkab Kukar)

Bupati Kukar Edy Damansyah mengakui, belum semua visi dan misi Kukar Idaman dapat direalisasikan dalam bentuk program selama satu tahun kepemimpinan. Lantaran pelaksanaan program Kukar Idaman berada pada masa transisi.

Akurasi.id, Kutai Kartanegara – Mencapai satu tahun kepemimpinan Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah beserta Wakil Bupati Rendi Solihin. Sebuah lembaga telah melakukan survei tingkat kepuasan terhdap 10 program prioritas Kukar Idaman.

Yang mana, dalam survei  1 Tahun Kepemimpinan Edi-Rendi, Realisasi Janji dalam Visi & Misi Kukar Idaman 67 persen masyarakat nyatakan cukup puas. Semenjak kedua pasangan ini resmi memimpin Kukar pada 26 Feberuari 2021 silam.

[irp]

Hal tersebut Bupati Kukar Edi Damansyah sampaikan dalam kegiatan Ngapeh Hambat atau Ngobrol Pagi, Rabu (02/03/2022), di pelataran parkir RPK FM, Tenggarong. Sebagaimana mengutip dari laman  resmi Pemkab Kukar.

“Memang secara kualitas, belum sesuai dengan harapan. Jadi dari gambaran persepsi masyarakat, belum mencapai kategori Puas. Namun, Cukup Puas sudah mencapai 67 persen. Ini realita dalam satu tahun kepemimpinan sudah mendapatkan penilaian dari masyarakat. Persepi masyarakat ini penting untuk dijadikan bahan evaluasi program kegiatan,” katanya.

Edi merinci, 10 program prioritas yang disurvei, yakni program Kukar Peduli Lingkungan, program BPJS Gratis Untuk Warga Pra Sejahtera, program 25.000 Nelayan Produktif, program Pengembangan Jagung Hibrida 30.000 Ha, program Rp 50 Juta Per RT, program Kukar Berkah, program Kukar Kaya Festival, Kukar Siap Kerja, Beasiswa Kukar Idaman dan program Digitalisasi Pelayanan Publik.

“Dari gambaran satu tahum ini, kami sadar belum ada capaian yang signifikan tapi perjalanannya sudah baik. Peletakan visi misi kita sudah ada dalam peraturan daerah. Sehingga, nanti jangan keluar dari pedoman ini, terus lakukan evaluasi di dinas-dinas. Nanti kami angkat evaluasi di tingkat kabupaten. Sehingga apa yang kita kerjakan ke depannya akan lebih terarah dan fokus kepada pencapaian visi yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

[irp]

Edi Damansyah Akui Belum Semua Program Kukar Idaman Tercapai

Ia mengakui, belum semua visi dan misi Kukar Idaman dapat direalisasikan dalam bentuk program selama satu tahun kepemimpinannya. Hal ini lantaran pelaksanaan program Kukar Idaman berada pada masa transisi dokumen RPJMD Kukar 2016-2021 ke RPJMD Kukar 2021-2026.

“Dari 2016-2021 ke 2021-2026 adalah transisi 1 tahun. Sehingga tidak semua visi misi Kukar Idaman bisa direalisasikan dalam bentuk program dan kegiatan, karena masih transisi RPJMD periode yang lalu,” ungkap pria yang akrab disapa Daman ini.

Ia menambahkan, Kukar Idaman tidak berdiri sendiri. Karena juga merupakan penjabaran dari prioritas RPJMD sebelumnya. “Jadi ada hal-hal dalam Kukar Idaman itu hanya bagian dari penajaman dan fokus. Kita fokus pada reformasi birokrasi, kegiatan ekonomi kerakyatan, interkoneksi jalan, jembatan dan telekomunikasi, pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan berwawasan lingkungan,” jelasnya.

Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin menambahkan, semua janji dalam kampanye sudah pihaknya tuangkan dalam RPJMD Kukar 2021-2026. Namun, memang belum semua bisa direalisasikan.

“Karena memang efektifnya baru bisa berjalan terhitung mulai tahun 2022. Namun pada perubahan 2021, kita sudah sempat mengawal beberapa program kegiatan yang merupakan bentuk janji visi misi kami saat kampanye keliling kecamatan,” jelasnya.

[irp]

Konektivitas Wilayah di Kukar Menjadi Salah Satu Program Prioritas

Misalnya terkait masalah konektivitas wilayah yang sedikit-sedikit viral di media sosial. Ia menegaskan, persoalan itu menjadi perhatian bersama.

Tentunya, juga menjadi program prioritas yang selalu pihaknya pantau perkembangannya. Sejauh mana OPD menganggarkan alokasi APBD untuk konektivitas antar wilayah.

“Di tahun 2022 ini kita sudah anggarkan di beberapa titik. Yang paling besar di poros Kahala yakni sebesar Rp 32 milyar. Kemudian 2 jembatan Keliran di hulu sebesar Rp 11 milyar. Ini adalah bentuk perhatian kami terhadap 3 kecamatan di hulu,” ternagnya.

Selain konektivitas antar wilayah, kata dia, permasalahan telekomunikasi juga menjadi prioritas. “Blankspot juga menjadi perhatian kami. Tahun 2022 ini, insya Allah ada 10 desa yang tidak blankspot lagi,” ujarnya.

[irp]

Lebih lanjut, Rendi juga memaparkan program-program lainnya yang menjadi perhatian Pemkab Kukar seperti pembangunan pertanian dalam arti luas, hingga kepariwisataan melalui program Kukar Kaya Festival. “Sebenarnya banyak agenda di bulan Februari-Maret. Tapi tidak dapat terlaksana karena terkendala aturan PPKM. Mudah-mudahan tahun ini ada 20 agenda Kukar Kaya Festival bisa terlaksana,” harapnya. (*)

Penulis: Pewarta

Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *