
Komisi II DPRD Samarinda meminta Pemkot untuk melakukan evaluasi perusda, yang menjalin kerjasama dengan Dinas Perhubungan terkait pembayaran parkir non tunai. Permintaan evaluasi perusda ini karena ada indikasi masih ada pembayaran yang di lakukan secara tunai.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sejak Juli lalu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda telah melakukan uji coba pembayaran parkir non tunai, dengan menggandeng Perusda Varia Niaga. Sebagai permulaan ada tiga ruas jalan yang masuk dalam uji coba di antaranya Jalan KH Khalid, Jalan Panglima Batur dan Jalan Pangeran Diponegoro.
Sebab selama ini setoran retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari tepi jalan, tak pernah maksimal. Lantaran terus-terusan bocor akibat oknum juru parkir (jukir) liar. Sehingga Dinas Perhubungan Samarinda berencana menerapkan parkir non tunai, secara bertahap.
Meski masih hitungan baru, hal ini turut menjadi sorotan Anggota Komisi II DPRD Samarinda Novi Marinda Putri. Sebab ia masih banyak menemukan jukir yang tidak mengeluarkan mesin EDCnya atau alat bayar parkir non tunai rakitan Varia Niaga.
“Kenapa harus tunggu diminta dulu, baru dikeluarkan mesin EDCnya, Kalau tidak minta. alatnya juga tidak dikeluarkan gitu,” ujarnya.
Evaluasi Perusda Terkait Pengunaan Mesin EDC
Novi pun meminta agar perusahaan plat merah itu bisa lebih giat melakukan sosialiasi, dengan memanfaatkan media sosial. Sehingga bisa menjangkau ke berbagai kalangan, agar tertib membayar non tunai.
“Manfaatkan lah teknologi yang ada saat ini, kalau cuma di lapangan saja, tidak akan cukup. Apalagi sasarannya cuma tiga titik jalan,” jelasnya.
Sehingga memastikan ke depannya Komisi II segera melakukan evaluasi terhadap pengelolaan parkir tersebut. Sebab Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengakui kerja sama Dinas Perhubungan Samarinda dengan Varia Niaga itu belum banyak di ketahui oleh masyarakat.
Baca Juga
“Tapi dari mereka minta waktu beberapa bulan. Jadi kami berencana setelah reses, nanti akan kami untuk dengar pendapat,” ujar Novi.
Sehingga Komisi II pun berharap kerja sama Dinas Perhubungan Samarinda dengan Varia Niaga, bisa lebih banyak mendongkrak PAD Kota Samarinda. Terurama yang berasal dari lahan parkir di tepi jalan yang selama ini di kuasai jukir liar.
“Kalau dari kami tentunya pendapatan harus lebih meningkat lagi. Kalau hasilnya lebih turun atau sama saja kan percuma,” tutup Novi. (adv/dprdsamarinda/gzy)
Penulis: Pewarta
Editor: Muhammad Raka