Dewan berharap di bawah kepemimpinan Budi Widihartanto, BI Kaltim bisa terus menjaga pertumbuhan ekonomi Kaltim. Mengingat, pertumbuhan ekonomi Kaltim yang selalu positif.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltim pada kuarta II tahun 2023 mencapai angka yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, pada periode tersebut pertumbuhan ekonomi sebesar 6,84 persen. Angka ini mengalami peningkatan yang signifikan dari kuarta II tahun 2022 yang hanya mencapai 3,62 persen.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo berharap, agar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kaltim yang baru dilantik, bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi tersebut. Mengingat, Kaltim akan segera menghadapi kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara.
“Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan angka inflasi agar bisa lebih rendah dibandingkan nasional. Pimpinan Bank Indonesia saat ini mungkin bisa meningkatkan hubungan komunikasi dengan forkopimda untuk bersama-sama jaga pertumbuhan ekonomi Kaltim,” ucapnya saat diwawancarai pada acara Pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kaltim, Jumat (27/10/2023).
Kemudian, Sigit juga sangat mendukung kegiatan atau program yang diinisiasi oleh Bank Indonesia yakni Festival Ekonomi Syariah (FESyar) dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dengan adanya FESyar, BI Kaltim memperkenalkan makanan halal dan membuka sharia forum guna memaksimalkan perekonomian syariah kepada masyarakat.
“Acara FESyar yang sudah berlangsung tentu saja kegiatan yang mendukung perekonomian Kaltim. Artinya, kegiatan ini sudah dalam koordinasi Bank Indonesia itu sendiri,” pungkas politikus PAN itu.
QRIS Permudah Pembayaran Secara Digital
Sementara itu, Kepala KPw BI Kaltim Budi Widihartanto, ikut mendukung hal tersebut. Ia mengatakan, QRIS merupakan salah satu program BI agar mempermudah pembayaran secara digital dan keamanan transaksi keuangan bagi masyarakat luas.
“Jumlah pengguna QRIS di Kaltim memang sudah semakin banyak, namun kami akan terus memperluas penggunaannya. Secara umum di kabupaten/kota sudah menggunakan QRIS. Namun, perlu diakui bahwa belum semua UMKM menggunakan QRIS,” terangnya.
Upaya penerapan penggunaan QRIS ini sendiri sudah dilakukan ke berbagai kota. Akan tetapi, kawasan pedesaan masih sedikit menggunakan QRIS. Terlebih pada kawasan yang memiliki sinyal internet kurang memadai.
“Kendala jaringan internet buruk menjadi tantangan sendiri dalam perluasan QRIS. Sehingga kami akan terus menguatkan sinergi dengan pemerintah daerah, termasuk dengan teman-teman perbankan di kabupaten/kota,” pungkasnya. (adv/dprdkaltim/ghi)
Penulis: Ghiyats Azatil Ismah
Editor: Devi Nila Sari