Dalam stan pameran expo Munas VII APEKSI 2025, DPMPTSP Bontang menampilkan peluang investasi yang terdapat di kawasan peruntukan industri Bontang Lestari.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Keikutsertaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dalam Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 yang digelar di Kota Surabaya menjadi ajang unjuk sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Bontang. Dalam forum nasional ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang tampil solid bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta PT Indominco Mandiri (IMM) untuk memamerkan potensi daerah secara komprehensif.
Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP Kota Bontang Karel menyampaikan bahwa kolaborasi lintas instansi dan sektor swasta ini menjadi kekuatan utama dalam menghadirkan gambaran menyeluruh tentang potensi Bontang kepada peserta Munas VII APEKSI 2025 dari seluruh Indonesia.
“Sinergi yang terjalin antara DPMPTSP, Diskominfo, dan Indominco berjalan sangat baik. Kami mengusung semangat kolaborasi sebagai cara untuk menunjukkan bahwa Bontang siap menjadi kota yang ramah investasi dan teknologi, serta memberdayakan pelaku UMKM,” ungkap Karel.
Dalam stan pameran expo Munas VII APEKSI 2025, DPMPTSP Bontang menampilkan peluang investasi yang terdapat di kawasan peruntukan industri Bontang Lestari. Sebanyak 17 sektor investasi ditawarkan kepada para investor potensial, di antaranya sektor pergudangan, pelabuhan, industri turunan soda ash (seperti pabrik kaca dan melamin), pengolahan makanan, limbah B3, serta industri turunan petrokimia dan kelapa sawit. Seluruh peluang tersebut dipetakan secara strategis untuk menarik minat penanam modal dari dalam dan luar negeri.
Sementara itu, Diskominfo Kota Bontang turut memperkuat posisi Bontang sebagai kota modern dengan memamerkan program unggulannya berupa penyediaan WiFi gratis untuk masyarakat dan sistem pengamanan siber yang sudah diterapkan di berbagai instansi pemerintahan. Langkah ini dinilai penting untuk mendukung transformasi digital dalam pelayanan publik dan mendorong kota cerdas (smart city).
Tak kalah menarik, PT IMM, perusahaan tambang yang beroperasi di Bontang, menghadirkan sisi humanis dari industri dengan memamerkan hasil karya mitra binaan mereka. Produk-produk kerajinan tangan dan oleh-oleh khas Bontang hasil UMKM binaan PT IMM dipamerkan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap ekonomi lokal.
Selain itu, PT IMM juga menyampaikan informasi tentang aktivitas ekspor-impor mereka di sektor tambang batu bara yang menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah.
Karel menambahkan, kolaborasi semacam ini harus terus diperkuat karena menjadi representasi bahwa Bontang merupakan kota yang bergerak bersama untuk kemajuan.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Bontang punya semangat gotong royong. Tak hanya antar instansi pemerintah, tapi juga dengan dunia usaha. Itulah kekuatan kita,” ujarnya.
Dengan hadirnya sinergi yang solid ini, Karel berharap dapat membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan melalui masuknya investasi baru dan peningkatan peran UMKM lokal dalam rantai ekonomi nasional. Munas VII APEKSI 2025 pun menjadi saksi komitmen Kota Bontang untuk terus melangkah maju dengan kekuatan kolaborasi.
“Tentunya kami senang masyarakat dan pengunjung APEKSI 2025 antusias melihat perkembangan Kota Bontang. Walaupun wilayahnya sangat kecil, tetapi peluang investasi dan lokasinya sangat strategis,” tutup Karel. (adv/dpmptspbontang/cha/uci)
Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi