Sabtu , Mei 18 2024
SMA 2 Balikpapan Lakukan Sejumlah Kerja Sama untuk Mencegah Stunting
Potret SMA 2 Balikpapan. (Istimewa)

SMA 2 Balikpapan Lakukan Sejumlah Kerja Sama untuk Mencegah Stunting

Loading

Upaya pencegahan stunting oleh SMA 2 Balikpapan tidak hanya dilakukan melalui kerja sama antar sekolah. Namun, juga melibatkan kemitraan dengan berbagai lembaga dan instansi.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dalam upaya mencegah stunting, SMA 2 Balikpapan mengambil langkah konkret dengan menjalin kemitraan erat dengan berbagai lembaga dan instansi terkait. Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan sekolah. Tetapi juga memberikan dampak yang signifikan bagi upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut.

Kepala SMA 2 Balikpapan Ririen Friedayati menuturkan, melalui serangkaian kerja sama dengan puskesmas, organisasi kesehatan, dan lembaga pemerintah terkait. SMA 2 Balikpapan berhasil merancang program-program pencegahan yang terintegrasi.

“Langkah-langkah tersebut mencakup penyuluhan gizi, distribusi suplemen nutrisi, dan kampanye penyadaran akan bahaya stunting di kalangan masyarakat,” kata Ririen Friedayati.

Jasa SMK3 dan ISO

Ia mengatakan, Puskesmas menjadi mitra utama dalam menyediakan suplai tablet tambah darah yang sangat penting untuk mengatasi masalah kekurangan gizi yang dapat menyebabkan stunting.

“Sebagai bagian dari program ini, setiap minggu, semua remaja putri di lingkungan tersebut secara rutin mengonsumsi tablet tambah darah ini,” ucapnya.

Kolaborasi yang dijalin juga melibatkan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat. Kerja sama ini diharapkan akan membuka jalan lebih luas dalam upaya pencegahan stunting di tingkat nasional.

Cegah Pernikahan Dini Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

Tidak hanya itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyosialisasikan tentang bahaya pernikahan dini. Kemenag turut mendukung upaya pencegahan stunting ini dengan fokus pada pencegahan pernikahan dini. Mengingat, anak-anak yang lahir dari ibu muda biasanya mengalami kekurangan gizi yang dapat menyebabkan bayi yang lahir mengalami stunting.

“Langkah preventif ini merupakan bagian dari strategi kami untuk mencegah stunting dari akar permasalahan,” tambahnya.

Baca Juga  PPU Masih Kekurangan Guru, Kadisdikpora Harap Kelak Pemenuhan Tenaga Pengajar Terpenuhi

Selanjutanya, SMA 2 Balikpapan juga meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kampung Keluarga Berencana (KB). Kemudian, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di Kelurahan Gunung Samarinda.

Melalui kerja sama ini, diharapkan akan tercipta kolaborasi yang erat antara SMA 2 Balikpapan dengan pihak-pihak terkait. Dalam menyediakan edukasi, dukungan, dan akses terhadap sumber daya yang diperlukan untuk mencegah stunting.

“Kami yakin, kerja sama ini akan membawa dampak positif yang signifikan. Dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan tangguh di masa depan,” pungkasnya. (adv/disdikbudkaltim/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

cek juga!

38 Kampung di Mahulu Terendam Banjir, Pj Gubernur Kaltim Minta Penanganan Segera

38 Kampung di Mahulu Terendam Banjir, Pj Gubernur Kaltim Minta Penanganan Segera

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik meminta segera dilakukan penanganan terkait musibah banjir yang terjadi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page