Selain fokus pada isu anti-bullying, SMPN 2 Bontang juga memberikan perhatian pada pengembangan kreativitas dan kewirausahaan siswa.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Sebagai salah satu sekolah inklusi, SMPN 2 Bontang terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi seluruh siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Sekolah yang berada di Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan, saat ini memiliki 24 siswa disabilitas. Kepala SMPN 2 Bontang, Siti Chusuning Khayah, menyampaikan bahwa sekolahnya telah melaksanakan berbagai kegiatan edukatif yang melibatkan seluruh siswa. Dimana mereka menjalankan program seperti “Bangunlah Jiwa dan Raganya”, yang salah satu kegiatannya membuat video pendek tentang anti-bullying.
“Selain itu, kami juga mengadakan kegiatan kebhinekaan global dan kewirausahaan,” ungkap perempuan yang karib disapa Nuning kepada Akurasi.id, belum lama ini.
Menurut Nuning, pembuatan video pendek bertema anti-bullying menjadi salah satu upaya utama dalam menanamkan kesadaran kepada siswa tentang pentingnya menghargai perbedaan. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk memahami dampak buruk bullying terhadap korban dan bagaimana peran mereka dalam menciptakan suasana yang kondusif di sekolah.
Selain fokus pada isu anti-bullying, SMPN 2 Bontang juga memberikan perhatian pada pengembangan kreativitas dan kewirausahaan siswa. Salah satu kegiatan yang menonjol adalah pembuatan batik eco-print. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan siswa tetapi juga mengenalkan mereka pada konsep ramah lingkungan.
“Kegiatan ini mengajarkan siswa tentang keberagaman dan pentingnya menjaga lingkungan. Kami ingin mereka tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” tambah Nuning
Sebagai sekolah inklusi, SMPN 2 Bontang terus berupaya menciptakan suasana yang harmonis dan saling mendukung di antara para siswa. Upaya ini dilakukan melalui berbagai program yang berlandaskan pada nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan solidaritas.
“Kami berharap dapat menjadi teladan bagi sekolah lain di Kota Bontang dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah bagi semua anak,” tutupnya. (adv/disdikbudbontang/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi