SMPN 9 Bontang bekerja sama dengan PT KMI melalui program ekskul Green Generation. Setiap Jumat pagi, siswa aktif mengelola bank sampah.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – SMPN 9 Bontang semakin serius dalam mewujudkan lingkungan belajar yang ramah lingkungan. Setelah berhasil menyandang status Sekolah Adiwiyata tingkat kota, sekolah ini menargetkan Adiwiyata tingkat provinsi pada tahun depan.
Kepala SMPN 9 Bontang, Lilyn Indriyawati, menyatakan, berbagai program berkelanjutan, seperti pengelolaan sampah plastik dan organik, telah diimplementasikan untuk mendukung tujuan tersebut. Pun sekolahnya berkomitmen mengurangi penggunaan sampah plastik.
“Kami menyediakan fasilitas ramah lingkungan dan mengedukasi siswa agar tidak membuang sampah sembarangan. Sampah organik, seperti daun, dikelola dengan baik karena di lingkungan sekolah kami terdapat banyak pohon,” jelasnya, Senin (25/11/2024).
Selain itu, sekolah ini bekerja sama dengan PT Kaltim Metanol Industri (KMI) melalui program ekskul Green Generation. Setiap Jumat pagi, siswa aktif mengelola bank sampah. Mereka tidak hanya mengumpulkan sampah, tetapi juga mengedukasi siswa agar dapat memanfaatkan sampah sebagai sumber tabungan.
Lanjutnya, sampah yang dikumpulkan siswa dibawa ke bank sampah binaan PT KMI untuk ditimbang, dan hasilnya langsung masuk ke tabungan siswa. Sistem itu memungkinkan siswa menabung dari hasil pengumpulan sampah. Uang tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan mereka atau ditarik saat lulus sekolah.
“Dengan cara ini, siswa belajar nilai ekonomi dari pengelolaan sampah sekaligus berkontribusi menjaga lingkungan,” bebernya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparuddin, memberikan apresiasi terhadap upaya SMPN 9 Bontang. Ia menilai, program ini tidak hanya mendukung lingkungan sekolah yang bersih, tetapi juga mengajarkan siswa pentingnya pengelolaan sampah sejak dini.
“Program ini sejalan dengan visi pendidikan berkarakter. Melalui pengelolaan sampah, siswa diajarkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang akan berguna sepanjang hidup mereka,” ucapnya.
Melalui berbagai langkah inovatif ini, ia berharap, SMPN 9 Bontang tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang nyaman tetapi juga membentuk generasi yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Dirinya berharap inisiatif ini bisa menjadi percontohan bagi sekolah lain di Bontang. Menurutnya,SMPN 9 Bontang membuktikan bahwa kesadaran lingkungan bisa dimulai dari sekolah.
“Dengan dukungan semua pihak, saya optimis target Adiwiyata tingkat provinsi bisa tercapai,” tuturnya. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi