Stadion Palaran Akan Disulap jadi Sentra Sportainment dan Ekonomi Kreatif Kaltim

Devi Nila Sari
735 Views
Stadion Palaran, Samarinda. (Istimewa)

Stadion Palaran bakal disulap menjadi sentra sportainment dan ekonomi kreatif. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemda kini tengah menyusun konsep baru dengan melibatkan komunitas lintas sektor.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Setelah bertahun-tahun terbengkalai dan nyaris tak tersentuh, Stadion Utama Palaran akhirnya masuk dalam radar kebijakan revitalisasi Pemprov Kaltim.

Tak lagi sekadar menjadi monumen olahraga masa lalu, stadion berkapasitas 20 ribu penonton itu kini diproyeksikan sebagai ruang publik aktif yang menyatukan sportainment, komunitas kreatif, dan kegiatan budaya.

Langkah ini dimotori oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, yang ingin menggeser fungsi Palaran dari sekadar arena kompetisi formal. Menjadi kawasan dinamis, yang mampu menggeliatkan ekonomi lokal dan kehidupan sosial masyarakat.

Kepala UPTD Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, Junaidi mengatakan, stadion terbesar di Kaltim tersebut dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan selain sebagai sarana olahraga.

“Kita ingin menjadikan Palaran bukan sekadar stadion, tapi ruang hidup. Tempat orang berolahraga, berkesenian, berjualan, berkomunitas. Tinggal bagaimana mengelolanya secara kreatif dan kolaboratif,” kata dia.

Menurut Junaidi, selama ini Palaran cenderung terabaikan karena terperangkap dalam persepsi lama, bahwa stadion itu hanya cocok untuk event besar berskala nasional atau internasional. Padahal, fasilitas dan akses yang dimilikinya sangat mungkin dikembangkan menjadi pusat aktivitas harian masyarakat.

“Banyak kegiatan akhirnya pindah ke Stadion Sempaja atau lokasi lain. Padahal jika kita buka ruang untuk komunitas, pelaku UMKM, dan event lokal, Palaran bisa sangat hidup,” ujarnya.

Dispora Kaltim Gandeng Komunitas Lintas Sektor untuk Hidupkan Stadion Palaran

Dispora Kaltim kini tengah menyusun konsep baru yang lebih inklusif, melibatkan komunitas lintas sektor, pelaku industri kreatif, serta pegiat event dan pelaku UMKM lokal. Revitalisasi ini tidak hanya menyasar aspek infrastruktur, tapi juga menciptakan ekosistem yang memungkinkan perputaran ekonomi terjadi di sekitar kawasan stadion.

“Kalau stadion hanya dibuka saat ada turnamen besar, maka 360 hari lainnya jadi beban. Tapi kalau dibuka untuk pasar kreatif, senam massal, konser komunitas, pameran budaya, maka Palaran akan terus hidup,” imbuh Junaidi.

Lebih dari sekadar ruang olahraga, Palaran akan diarahkan sebagai pusat sportainment gabungan olahraga dan hiburan serta episentrum budaya baru di Kalimantan Timur. Sebuah visi yang membutuhkan tata kelola baru, kemauan politik, dan keterlibatan aktif masyarakat.

“Kita ingin stadion ini menjadi jantung kegiatan masyarakat. Tidak hanya untuk atlet, tapi juga seniman, kreator lokal, bahkan pelaku usaha kecil,” tegasnya. (Adv/disporakaltim/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *