Tawarkan Investasi Industri Pengalengan Ikan, Janjikan Infrastruktur yang Layak

Suci Surya
96 Views

Tawarkan investasi industri pengalengan ikan, DPMPTSP Kaltim janjikan infrastruktur yang layak. Seperti PPI yang tersebar di enam kabupaten kota terbesar di Kaltim dengan segala fasilitasnya.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih sangat terkenal akan infrastruktur yang belum memadai. Namun memiliki banyak peluang investasi hingga mencapai triliunan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjanto mulai mempromosikan industri manufaktur pengalengan ikan melalui akun media sosial. Sejumlah titik sudah ditentukan dengan potensi ikan yang mencapai ratusan ribu ton. Sehingga membuat pemerintah melihat peluang investasi yang menjanjikan.

“Tidak perlu khawatir karena kita punya Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang sudah tersebar di enam kabupaten dan kota terbesar di Kaltim,” kata Puguh seperti yang dikutip Akurasi.id melalui laman Instagram resmi milik DPMPTSP Kaltim.

Diantaranya Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU), Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kabupaten Berau, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

“Masing-masing PPI tersebut memiliki potensi produksi berbagai macam jenis ikan. Misal PPI Manggar Baru yang terletak di Kota Balikpapan. Di sana terdapat 12 jenis ikan yang berpotensi untuk diproduksi dengan potensi terbanyak ikan teri mencapai 50.030 ton,” imbuhnya.

Fasilitas pokok yang dimiliki PPI Tanjung Limau adalah dermaga berukuran 130×4 meter persegi serta Kantor PPI berukuran 6×4 meter persegi.

“Semenisasi sepanjang 500 meter, jetty sebanyak tiga unit, kolam pelabuhan seluas 500×200 meter persegi, dan alur pelayaran 700×200 meter persegi,” bebernya.

Sedangkan fasilitas fungsional yaitu tempat pelelangan ikan, solar packer dealer nelayan (SPDN) tangki penampungan bahan bakar minyak (BBM), jaringan listrik 31 kilovolt ampere (kVA), jaringan air bersih, kantor administrasi, area parkiran, mandi cuci kakus (MCK), lampu navigasi, dan rambu suar.

“Berdasarkan aspek teknis dan teknologis, serta aspek finansial pendirian industri pangalengan ikan di Kaltim dinyatakan layak untuk dijalankan,” jelasnya.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan DPMPTSP Kaltim dapat diketahui industri ini menemukan titik impas pada saat produksi mencapai angka 549.653 unit kaleng.

“Industri juga mencapai titik impas pada saat mendapat keuntungan Rp5.496.528.333 per tahunnya. Dengan pertumbuhan pasar yang kuat inovasi teknologi yang terus berkembang, peluang usaha yang terbuka lebar, dan komitmen terhadap keberlanjutan, industri manufaktur pengalengan ikan di Kaltim menawarkan peluang investasi yang menjanjikan,” tegasnya. (adv/dpmptspkaltim/ar/uci)

Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }