Transaksi Tanah Meningkat, Bapenda Bontang Targetkan BPHTB Dinaikkan Jadi Rp13 Miliar

Bapenda Bontang menaikkan target BPHTB pada APBD Perubahan 2025, dari target awal Rp10,1 miliar menjadi Rp13 miliar.
Suci Surya
885 Views

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Aktivitas jual beli tanah di Kota Bontang semakin meningkat pada 2025. Lonjakan ini memberi dampak signifikan terhadap pendapatan daerah, khususnya dari sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang dikelola Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang.

Kepala Bapenda Bontang Syahruddin menjelaskan realisasi BPHTB pada triwulan kedua sudah mencapai 90,35 persen. Dari target Rp10.146.916.000, realisasi yang masuk ke kas daerah tercatat Rp9.167.929.630. Capaian tersebut jauh melampaui standar umum semester pertama yang biasanya hanya 40 persen.

“Untuk BPHTB, capaian tahun ini cukup tinggi. Salah satu faktor utamanya, ada perusahaan besar di Bontang yang mengurus sertifikasi tiga bidang tanah. Nilainya lebih dari Rp5 miliar,” terangnya.

Selain kontribusi perusahaan, transaksi tanah di masyarakat juga meningkat. Mulai dari jual beli biasa, hibah, hingga waris. Kenaikan aktivitas ini mendorong Bapenda Bontang menaikkan target BPHTB pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025. Dari target awal Rp10,1 miliar, ditingkatkan menjadi Rp13 miliar, atau naik sekitar Rp3 miliar.

“Lonjakan transaksi menunjukkan sektor properti di Bontang sedang bergairah. Kami optimistis kenaikan target bisa terealisasi,” tambah Syahruddin.

Ia menuturkan, BPHTB menjadi salah satu kontributor penting dalam mendukung keuangan daerah. Pajak ini dipungut ketika ada pengurusan sertifikat tanah, khususnya pada proses balik nama akibat jual beli, hibah, maupun waris. Nilai pajak mengacu pada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Apabila transaksi dilaporkan di bawah NJOP, maka tetap disesuaikan dengan standar yang berlaku.

Dibanding tahun lalu, pencapaian tahun ini jauh lebih baik. Pada 2024, realisasi BPHTB hanya Rp7,25 miliar dari target Rp9,7 miliar, atau 74,69 persen. Saat itu terjadi kekurangan Rp2,45 miliar akibat minimnya transaksi.

Dengan peningkatan positif di tahun berjalan, Pemkot Bontang berharap BPHTB dapat menjadi sektor andalan dalam memperkuat kas daerah sekaligus mendukung pembangunan kota.

“Kami yakin target baru ini akan tercapai dan meningkat hingga akhir tahun,” pungkasnya. (adv/bapendabontang)

Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi

 

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }