Yan Minta Pemerintah Kutim Benar-Benar Melakukan Kajian Sebelum Menempatkan TK2D atau P3K

kaltim_akurasi
9 Views
Anggota DPRD Kutim Yan meminta pemerintah membuat kajian yang matang sebelum menempatkan TK2D dan P3K. (Redaksi Akurasi.id)


DPRD Kutim mengingatkan pemerintah secara khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim untuk melakukan kajian sebelum menempatkan TK2D atau P3K. Pasalnya, proses menempatkan TK2D atau P3K yang tidak tepat, bakal menjadi persoalan dikemudian hari.

Kaltim.akurasi.id, Kutai Timur – Kendati pelaksanaan perekrutan Tenaga Kependidikan Khusus Daerah (TK2D) yang dilakukan Pemerintah Kutim telah berjalan cukup baik. Namun masih ada saja celah yang perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan dari pemerintah.

Menurut Anggota DPRD Kutim Yan, kalau pelaksanaan Program Pendidikan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P3K) sudah dilakukan secara baik. Akan tetapi, setelah melakukan serap aspirasi masyarakat. Ia mendapatkan sedikit catatan, jika ada ketidakmerataan peluang penerimaan P3K di setiap sekolah di Kutim.

Dampak dari hal itu, sambungnya, membuat banyak guru TK2D berlomba-lomba untuk mendaftarkan diri mereka di sekolah-sekolah yang memiliki kuota P3K. Lebih-lebih ke sekolah yang memang berada di ibu kota kecamatan.

“Saat ini, banyak guru yang mengajukan permintaan untuk dipindahkan kembali ke daerah asalnya. Mereka dihadapkan pada sejumlah persoalan terkait pelaksanaan P3K. Meski mekanisme perekrutan dianggap sudah baik, namun kesabaran guru-guru kita yang kurang, menyebabkan perpindahan tempat kerja yang sering terjadi,” bebernya dijumpai di kantor DPRD Kutim belum lama ini.

Sebagai contoh, Yan memaparkan kasus seorang guru yang lulus dan ditempatkan di Kecamatan Batu Ampar, namun belum memiliki rumah di sana. “Perjalanannya yang jauh menjadi masalah. Guru tersebut kini meminta dipindahkan kembali ke Kecamatan Busang, tempat dia memiliki rumah dan dekat dengan sekolah,” ungkapnya.

Pemindahan lokasi kerja guru TK2D menciptakan tantangan nyata, terutama bagi mereka yang ditempatkan jauh dari tempat tinggalnya. Sehingga DPRD Kutim berencana mendalami permasalahan tersebut dan mencari solusi, agar TK2D dapat memberikan kontribusi optimal dalam dunia pendidikan.

“Keseimbangan antara peluang dan kebutuhan personal harus dicapai untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih efektif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (adv/dprdkutim/drh)

Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *