Sebanyak 35 Anggota Polri Terancam Gagal Dapat Beasiswa Karena Diberhentikan oleh Kapolda Kaltim dengan Alasan yang Belum Diketahui.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sebanyak 35 orang anggota Polri dari berbagai Polres di Kalimantan Timur diduga terancam gagal mendapatkan beasiswa.
Padahal mereka sudah mengikuti tes masuk di salah satu perguruan tinggi kesehatan di Tanah Benua Etam, sebutan Kaltim. Tak hanya itu, sejumlah orang tersebut juga sudah membayar uang pendaftaran serta uang kuliah tinggal (UKT) pada semester pertama.
Hal ini diutarakan oleh Biro Hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman. Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan aduan dari orang tua siswa, Selasa (30/7/2024) lalu.
“Beberapa malam lalu, kami dari TRC PPA Kaltim menerima pengaduan perwakilan dari orang tua, dimana anak mereka mengikuti tes seleksi untuk diterima sebagai mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Kesehatan di Samarinda,” tuturnya saat diwawancarai di Samarinda pada Jumat (2/8/2024).
Sebelumnya, mereka sudah mengikuti seleksi beasiswa yang merupakan kerja sama antara Polda Kaltim dengan Pemprov Kaltim. Dari 49 orang yang mengikuti seleksi, berhasil menyaring 35 orang.
Namun, beberapa hari ini orang tua para anggota polri tersebut mendengar kabar. Jika beasiswa itu akan diberhentikan oleh Kapolda Kaltim, Irjen Pol Nanang Avianto.
Sehingga, para anggota polri yang kini sudah menjadi mahasiswa tersebut akan dikembalikan ke instansi masing-masing, tempat dimana sebelumnya dia bertugas. Adapun 35 orang tersebut berasal dari Polres Kubar, Polres Kutim, Polres Mahulu, dan Polres Berau.
Penyebab Pemberhentian Beasiswa Belum Diketahui
Kendati demikian, pihaknya masih belum mengetahui alasan dugaan pemberhentian beasiswa tersebut. Padahal, pemberian beasiswa ini bukan yang pertama. Melainkan sudah memasuki angkatan keempat.
“Sekarang memang belum ada surat edaran, tapi para orang tua ini mendengar secara lisan,” ujarnya.
Mendapati laporan tersebut, Sudirman berharap, agar Polda Kaltim tetap melanjutkan program beasiswa ini.
“Semoga program ini bisa tetap berjalan. Karena ini juga bisa membuat sumber daya manusia polri jadi lebih baik,” imbuh dia.
Sementara itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengirimkan surat kepada Polda Kaltim. Dengan tujuan agar program itu bisa tetap dilanjutkan.
“Karena disayangkan ini program satu-satunya yang ada di Kaltim,” imbuhnya.
Sementara itu, media ini sudah berusaha untuk menghubungi pihak Polda Kaltim. Namun, belum mendapatkan tanggapan. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Danartie
Editor: Devi Nila Sari