Akun Instagram resmi milik Mahfud MD mengunggah video tentara israel yang sedang menyundul bola. Unggahan video tersebut diduga gegara aksi hacker. Sang hacker juga menuliskan captionnya menggunakan bahasa Ibrani, yakni bahasa resmi Israel.
Kaltim.akurasi.id, Jakarta – Akun Instagram resmi milik calon wakil presiden nomor urut 2, Mahfud MD, menjadi korban serangan hacker, Selasa (16/1/2024). Kejadian tersebut menimbulkan kehebohan di dunia maya setelah hacker tersebut mengunggah video yang memperlihatkan tentara Israel sedang menyundul bola.
Tak hanya itu, hacker juga menuliskan captionnya menggunakan bahasa Ibrani, yakni bahasa resmi Israel. Aksi peretasan ini mengejutkan banyak netizen yang mengungkapkan ketidaksetujuan dan kemarahan terhadap tindakan tersebut.
Seorang netizen menilai peretasan tersebut sebagai tindakan yang kurang bijak, “Mainan murahan. Norak. Justru bikin saya makin hormat dengan Pak Mahfud. Stop black campaign kaya gini, nggak laku,” ujarnya.
Netizen lain mengecam aksi peretasan ini dengan menghubungkannya dengan isu debat terkait pertahanan negara, “Baru kemarin debat masalah pertahanan negara, udah diretas aja ini akun,” komentar seorang netizen.
Kecaman juga datang dari netizen yang menilai bahwa tindakan peretasan ini menggambarkan ketakutan dari pihak yang ingin merusak citra Mahfud MD, “Ngeri emang mainnya lawan Pak Mahfud,” kata seorang netizen.
Sebelum terjadi aksi peretasan itu, unggahan Cawapres Mahfud MD di akun Instagramnya juga mendadak hilang, setelah sekitar 1 jam setelah diunggah. Adapun konten yang diunggah oleh Mahfud MD adalah seputar keberanian Ganjar Pranowo, menolak kehadiran Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U20.
Penolakan Ganjar, disebut menjadi cikal bakal pembatalan ajang itu, meskipun FIFA sama sekali tidak menyebut alasan tersebut. Namun, dikutip dari unggahan tersebut, Mahfud menilai, Ganjar Pranowo justru punya keberanian. Apalagi setelah melihat dampak serangan Israel ke Gaza baru-baru ini.
Bagi Mahfud, keberanian Ganjar tersebut patut diapresiasi. Sebab di sisi lain, pembelaan terhadap Palestina diatur dalam konstitusi. Meskipun kemudian dirinya mendapatkan serangan negatif dari warganet.
“Butuh keberanian luar biasa untuk mempertahankan konstitusi. Demi keberpihakan pada kemanusiaan,” demikian tulis Mahfud di kolom keterangan.
“Dan mas @ganjar_pranowo membuktikan hal tersebut, ia berpegang teguh pada nurani dan kemanusiaan,” tambahnya.
Dari pantauan terakhir media ini, konten tersebut pun mendapatkan banyak interaksi dengan ribuan penayangan, 4 ribu lebih tanda suka dan 400 lebih komentar.
Namun setelah satu jam, unggahan tersebut mendadak hilang. Kuat dugaan unggahan tersebut direport massal atau dihapus oleh pihak Instagram.
Sebab menurut Direktur 7amleh, kelompok pengawas media sosial, Nadim Nashif, konten Palestina dijadikan sasaran secara tidak adil. Sementara ia menilai, ujaran kebencian dan hasutan terhadap warga Palestina sebagian besar tidak terkendali.
“Kami telah menemukan pola yang mengganggu dari bungkamnya suara-suara Palestina dan kebebasan berekspresi, terutama di seluruh platform Meta.”
“Sensor merajalela, dengan pembatasan jangkauan, penghapusan, dan pembatasan yang ketat terhadap media, jurnalis, dan influencer, terutama akun @eye.on.palestine. Tindakan keras ini menghalangi dunia untuk mendengar kebenaran dari lapangan,” ujar Nashif, dilaporkan The Guardian yang dikutip melalui Republika. (*)
Penulis: Redaksi Akurasi.id