Samarinda Raih TPID Award untuk Kedua Kali

kaltim_akurasi
2 Views
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso saat menerima plakat penghargaan TPID Award 2021 di Kantor Kegubernuran Kaltim. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)
Samarinda Raih TPID Award untuk Kedua Kali
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso saat menerima plakat penghargaan TPID Award 2021 di Kantor Kegubernuran Kaltim. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Samarinda raih TPID Award untuk kedua kali. Selama ini pemkot terus berupaya menjaga tingkat inflasi di Samarinda agar tidak terlalu berdampak kepada masyarakat.

Akurasi.id, Samarinda – Samarinda raih TPID Award untuk yang kedua kalinya. Prosesi penyerahan penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah 2021 ini digelar di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (10/9/2021). Samarinda didapuk sebagai TPID Terbaik tingkat kabupaten/kota.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, melalui Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Perekonomian, Ferry Irawan.

Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengatakan, selama ini pemkot terus berupaya menjaga tingkat inflasi di Samarinda agar tidak terlalu berdampak kepada masyarakat. Oleh karena itu, dua aspek yang dinilainya penting yaitu pengendalian supply atau penawaran dan demand atau permintaan.

“Samarinda sebagai ibu kota Kaltim memiliki infrastruktur yang cukup memadai. Seperti bandara dan pelabuhan. Sehingga pemenuhan pasokan tidak lagi menjadi masalah,” kata Rusmadi di hadapan awak media.

Ia mengungkapkan, penyumbang inflasi di Samarinda sebenarnya berada dalam sektor bahan pokok, termasuk kebutuhan masyarakat akan cabai dan beberapa komoditi lainnya yang masih berasal dari luar daerah.

Di saat suplai tak lagi menjadi masalah karena adanya bandara dan pelabuhan, namun diakuinya, cuaca ekstrem cukup berpengaruh terhadap pemenuhan pasokan pangan yang  masih didatangkan dari luar daerah.

[irp]

“Seperti  cabai itu kan kita masih datangkan dari luar daerah. Selain itu, kenaikan harga ayam potong juga, karena kita ambil dari luar daerah. Padahal sebenarnya peternak lokal juga memiliki potensi,” ujarnya.

Di sisi lain, pembatasan-pembatasan selama pandemi ini pun disebut menjadi salah satu hambatan. Untuk itu, pemkot pun menyiasatinya dengan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangannya untuk berkebun maupun dari sektor lainnya. Minimal untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam rumah tangga.

“Yang jelas kalau dalam sisi supply ini tidak cukup kalau hanya lokal, tetapi masyarakat juga bisa membantu untuk memenuhi, terutama dari kebutuhan pokok,” ujarnya.

Selain itu, pemkot juga tetap berusaha menjaga daya beli meskipun masih dalam keadaan pandemi. Dalam hal ini, pihaknya mencoba memberikan beberapa relaksasi agar perekonomian masyarakat tetap berjalan meski dalam keadaan  PPKM.

[irp]

“Kesehatan memang harus dijaga tapi perekonomian juga harus bergerak walau ada pembatasan. Sehingga masyarakat tetap terbantu dalam sektor ekonomi,” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya pun terus mendorong masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan pokok dari dalam daerah.

“Tapi yang paling penting adalah terjaganya pasokan bahan pokok bagi masyarakat,” ucapnya.

[irp]

Secara keseluruhan, diungkapkan Rusmadi, tingkat inflasi di Samarinda masih tergolong stabil. Sedangkan harga-harga barang juga masih tergolong stabil sehingga tidak mengalami deflasi. (*)

Penulis: Devi Nila Sari

Editor: Rachman

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *