Tercatat, ada sebanyak 550 kejadian Karhutla di 10 Kabupaten/Kota tahun ini. BPBD Kaltim sebut upaya antisipasi berjalan dengan baik, berkat kerjasama erat antara TNI-Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar), dan pihak-pihak terkait lainnya.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebut upaya antisipasi terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2023 berjalan dengan baik, berkat kerjasama erat antara TNI-Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar), dan pihak-pihak terkait lainnya.
Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Timur, Agus Tianur, mengungkapkan hasil evaluasi yang menunjukkan kemampuan relatif dalam mengendalikan kasus Karhutla.
“Ini adalah hasil dari koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak sepanjang tahun ini,” tuturnya di Samarinda, Rabu (18/10/2023).
Dalam rapat koordinasi tersebut, pihak-pihak terkait membahas sejauh mana progres BPBD dalam mengendalikan Karhutla serta meningkatkan antisipasi di masa depan. Tercatat, ada sebanyak 550 kejadian Karhutla di 10 Kabupaten/Kota tahun ini.
Kemudian juga dibahas faktor-faktor yang menyulitkan pengendalian Karhutla di Kaltim, termasuk cuaca ekstrem yang berkepanjangan dan kesulitan akses ke titik api.
Agus Tianur juga memberikan apresiasi terhadap peran TNI-Polri, Disdamkar, PMI, dan pihak lain yang sigap membantu dalam pengendalian kasus Karhutla. Semua pihak disebut tidak hanya hadir saat kejadian, tetapi juga selama proses mitigasi.
Meski pengendalian Karhutla sudah cukup baik, Perwira Seksi Latihan Staf Operasi Korem, Dahnial, mengingatkan bahwa tantangan masih panjang. Kebersamaan dan soliditas dengan pihak terkait harus tetap dijaga.
“Harapannya, kerjasama yang kuat akan terus berlanjut untuk pengendalian Karhutla di masa depan, terutama dengan bantuan dari alam seperti curah hujan yang turun, ” harapnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Fajri Sunaryo