Darurat Kekerasan Seksual, Psikolog: Kerjasama Sangat Diperlukan

Fajri
By
4 Views
Ilustrasi. Ist

Upaya pencegahan kasus kekerasan seksual harus melibatkan kerjasama setiap elemen masyarakat.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pencegahan kekerasan seksual menjadi langkah yang krusial dalam melindungi masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak. Meskipun penanganan kasus dianggap penting, pencegahan justru memiliki dampak jangka panjang yang lebih besar dan efektif.

Oleh karena itu, upaya pencegahan harus melibatkan kerjasama, dimana setiap elemen masyarakat memiliki peran yang penting. Pentingnya pencegahan ini ditekankan oleh kenyataan bahwa penanganan kasus kekerasan seksual membutuhkan waktu, biaya, dan keahlian khusus yang hanya dimiliki oleh profesional, seperti psikolog yang terlatih di bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang proses penanganan yang melibatkan pendampingan terhadap korban kekerasan.

Psikolog Koordinator Tim Psikolog Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Samarinda, Ayunda Ramadhani mengatakan, kasus kekerasan seksual, seringkali masalahnya tidak hanya terletak pada jumlah kasus itu sendiri, tetapi juga pada ketidakpedulian dari orang-orang di sekitar. Adanya stigma yang meremehkan seriusnya dampak kekerasan seksual seringkali membuat kasus-kasus ini terus meningkat.

“Penting untuk memahami bahwa kasus ini, terutama yang menimpa anak-anak, memerlukan perhatian dan tindakan yang serius,” kata Ayunda, belum lama ini.

Ia menekankan, peran masyarakat umum atau masyarakat awam tidak boleh diabaikan. Fokus utama pencegahan adalah mendidik masyarakat agar lebih peduli dan sadar terhadap kasus ini. “Kenapa pencegahan itu penting, karena semakin banyak orang-orang teredukasi tentang bentuk-bentuk kekerasan seksual khususnya perempuan dan anak, maka orang-orang itu akan lebih sadar,” tutur Ayunda.

Wanita yang juga menjadi Dosen program Studi Psikologi FISIP Unmul itu bilang, urgensi pencegahan tidak hanya muncul ketika kasus terjadi, tetapi sejak dini. Langkah pertama dalam pencegahan adalah saling peduli. Masyarakat perlu menyadari bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan mendukung korban.

“Kampanye yang menyebarkan informasi tentang bentuk-bentuk kekerasan seksual dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat,” imbuhnya.

Ini berarti melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari keluarga, tetangga, guru, hingga pemerintahan. Kampanye yang masif, penyuluhan kepada anak-anak mengenai batasan tubuh, serta peran aktif orang tua dalam memberikan edukasi, semuanya merupakan bagian dari langkah-langkah pencegahan ini.

“Orang tua memiliki peran sentral dalam melindungi anak-anaknya. Mereka harus membekali anak-anak dengan pemahaman yang tepat tentang batasan tubuh, dan ini dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk YouTube yang menawarkan video edukatif,” tuturnya.

Selain itu, penting untuk menyebarkan informasi mengenai layanan-layanan yang dapat diakses oleh korban kekerasan. Masyarakat harus mengetahui nomor-nomor telepon darurat dan lembaga-lembaga yang dapat memberikan bantuan ketika dibutuhkan.

“Jadi, pencegahan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga terkait, tetapi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat,” sebutnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Fajri Sunaryo

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *